SuaraJogja.id - Liburan panjang sekolah yang biasanya menjadi masa panen bagi pelaku wisata dan UMKM, justru menyisakan cerita sedih dari para pedagang dan juru parkir (jukir) bekas Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) Jogja.
Setelah lokasi parkir tersebut resmi ditutup dan dialihkan ke TKP ABA 2 di Menara Kopi, Kotabaru, jukir dan pedagang kecil harus gigit jari karena sepinya kunjungan.
Padahal selama akhir pekan dalam masa liburan panjang ini, arus kedatangan bus pariwisata sebenarnya menunjukkan tren peningkatan.
Namun, ketidakterhubungan antara pengunjung dan titik-titik strategis di pusat kota seperti Malioboro menyebabkan pelaku usaha kecil di titik lama kehilangan sumber penghasilan.
Baca Juga: Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
"Sabtu kemarin ada 10 bus masuk ke TKP ABA 2, hari Minggunya naik jadi 12. Sebelumnya sempat hanya 7 sampai 9 bus," papar pengelola TKP ABA 2, Doni Rulianto di Yogyakarta, Senin (7/7/2025).
Menurut Doni, penurunan jumlah bus ke kawasan baru tersebut cukup signifikan jika dibandingkan saat berada di eks TKP ABA.
Dalam waktu satu hari, khususnya waktu padat antara pukul 16.00–21.00, bisa terjadi dua kali pergantian bus hingga 70 unit.
Persoalan ini terjadi karena TKP ABA 2 yang kini menjadi titik kumpul utama kendaraan besar ternyata belum terintegrasi dengan baik ke lokasi wisata pusat. Sopir bus, menurut Doni, banyak yang masih bingung harus mengarahkan penumpangnya ke mana.
"Mereka bingung setelah TKP ABA tutup. Enggak ada informasi jelas ke mereka. Akhirnya banyak yang hanya putar-putar atau parkir di tempat seadanya," ujarnya.
Baca Juga: TKP ABA Resmi Ditutup, Ratusan dan Jukir Harus Bongkar Lapak ke Menara Kopi
Dua lokasi lain pun, lanjutnya kini lebih banyak menjadi alternatif parkir bus seperti parkir Senopati dan Ngabean. Dua parkir itu dipilih langsung oleh sopir karena aksesnya yang lebih mudah.
Selain itu pasca eks TKP ABA dibongkar, arah lalu lintas wisata bergeser. Bekas parkir yang dulu menjadi titik strategis pun mendadak menjadi kawasan mati.
Para jukir pun mencoba pola jemput bola untuk mengarahkan sopir dan pengunjung agar tidak tersesat atau kebingungan menuju Menara Kopi.
Mereka bahkan harus menempatkan petugas di depan eks TKP ABA dan apotek yang berada di sisi barat seberang Menara Kopi.
"Kalau ada bus yang masuk dari barat dan mau ke Tugu, kita arahkan ke TKP ABA 2," ujarnya.
Namun langkah itu dirasakan jukir belum cukup menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di Menara Kopi. Apalagi muncul keluhan dari pengunjung karena jauhnya jarak dari lokasi parkir ke Malioboro.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
-
Siap-siap! Hari Ini Dua Emiten COIN dan CDIA dengan Minat Investor Tinggi Lakukan IPO
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
Terkini
-
PHK Merajalela, Pekerja Formal Jadi Informal: Krisis Ketenagakerjaan Indonesia Semakin Dalam?
-
Pelemparan Batu KA di Klaten Lukai 2 Korban, KAI dan Aparat Buru Pelaku
-
BRI Perkuat Peran dalam Green Economy Lewat Green Financing Hingga Capai Rp89,9 Triliun
-
Eksekusi Paksa Satu Rumah di Lempuyangan: Penghuni Layangkan Gugatan, LBH Siap Lawan PT KAI
-
Dari TKI Ilegal ke Kurir Sabu Tisu Basah, Tato Artis Jadi Pintu Masuk Sindikat Internasional