SuaraJogja.id - Menjelang aksi turun ke jalan mahasiswa dan masyarakat Yogyakarta pada Senin (23/9/2019), tagar #GejayanMemanggil mendudukui posisi teratas trending topic di Twitter.
Pesan WhatsApp seorang diduga dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogayakarta (IP UMY) pun viral.
Isi pesan itu ditujukan oleh David Effendi, diduga nama dosen itu, untuk seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliahnya.
Ia menyatakan, semua mahasiswanya boleh mengikuti aksi solidaritas #GejayanMemanggil. Malah, David menjadikan aksi turun ke jalan itu sebagai kelas perkuliahannya.
Nilai yang tinggi juga akan diberikan pada mahasiswa yang meliput atau menulis gagasan ide #GeyajanMemanggil.
Berikut isi pesan melalui WhatsApp tersebut:
Diberitahukan kepada semua mahasiswa IP UMY yang mengikuti mata kuliah saya, dipersilakan dan diizinkan mengikuti aksi menyuarakan aspirasi rakyat untuk keadilan sosial semesta (lawan korupsi, lawan pembakaran hutan, lawan kekerasan, dll).
Untuk jadwal kuliah semua kelas saya dalam sepekan ini saya majukan besok jadwalnya dan dilaksanakan di Gejayan dalam kerumunan aksi solidaritas #GejayanMemanggil.
Jika mahasiswa meliput kegiatan aksi tersebut atau menuliskan gagasan ide terkait aksi turun jalan besok, dapat dikonversi menjadi tugas yang bernilai tinggi bagi kelulusan mata kuliah.
Baca Juga: Maruf Amin Tidak Tegas Menyikapi Soal RUU KUHP: Saya kan Belum Dilantik
Turun ke jalan agar sehat. Sudah lama duduk di ruang kelas, saatnya mencari teman dan menyapa realitas kehidupan politik.
Selamat merayakan demokrasi, selamat menyuarakan nurani, dan sampai ketemu di Jalan Gejayan.
Salam,
David Effendi
Sejak diunggah @EA_Books pada Minggu (22/9/2019), tangkapan layar tesebut telah disukai lebih dari tiga ribu akun.
Mahasiswa dan masyarakat Yogyakarta akan menyerukan aksi damai di daerah Gejayan, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta pada Senin (23/9/2019).
Berita Terkait
-
Aksi Mahasiswa Jogja Tolak RUU Bermasalah, #GejayanMemanggil Bergema
-
Proyek SAH Mandek Sejak OTT, Wali Kota Jogja: Tunggu Surat KPK
-
Dimediasi dengan Sekjen DPR, Mahasiswa Demo RKUHP dan UU KPK Baru Kecewa
-
Mahasiswa di Yogyakarta Tuntut Pencabutan Status Tersangka Veronica Koman
-
Trial Game Asphalt 2019 di Yogyakarta, Bisa Dijadikan Inspirasi Biker
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta