SuaraJogja.id - Koordinator Aliansi Rakyat Bergerak, Rico Tude menegaskan jika aksi damai di Yogyakarta yang bertajuk #GejayanMemanggil, tak ada tunggangan politik apapun. Aksi tersebut murni dilakukan sebagai keresahan masyarakat terhadap cacatnya undang-undang RKUHP yang sebentar lagi akan disahkan DPR.
Aksi damai penolakan rencana pengesahan RKUHP yang dihelat di simpang tiga Colombo, Jalan Gejayan, Yogyakarta, Senin (23/9/2019) menuai kritik di jejaring sosial. Tak sedikit masyarakat yang menuding jika aksi tersebut ditunggangi politik untuk melawan rezim pemerintah saat ini.
Kendati demikian, koordinator aksi, Rico Tude menyebut tak ada tunggangan politik seperti yang dimaksud masyarakat di jejaring sosial. Pihaknya menilai ada sebagian elit politik yang panik terhadap aksi tersebut.
"Aksi ini tak ada sangkut pautnya dengan kekuatan politik manapun. Berbagai kabar yang ada di media sosial terhadap aksi ini ditunggangi oleh politik adalah hoaks," tegasnya usai ditemui pada aksi damai di lokasi setempat.
Rico mengklaim, "Adanya pernyataan aksi ini dimotori oleh barisan sakit hati, tidaklah benar. Buktinya akun-akun yang meramaikan #GejayanMemanggil adalah akun yang tak terlibat dengan politik elektoral kemarin (Pemilu Serentak 2019). Jadi ini adalah semangat dan kekuatan baru untuk menggugat rezim."
Aksi yang diikuti lebih kurang 20 ribu mahasiswa di Yogyakarta itu berakhir pukul 17.00 wib. Selama orasi berlangsung, banyak poster-poster yang mengecam kinerja DPR serta pemerintah. Di sisi lain, mereka juga ikut menyuarakan masalah kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Tengah yang tak kunjung selesai.
Hingga saat ini, keadaan lokasi Jalan Gejayan, Yogyakarta sudah kembali normal. Namun sejumlah aparat kepolisian masih berjaga-jaga di tempat tersebut.
Berita Terkait
-
Usai Demo #GejayanMemanggil, Sekar dan Mahasiswa Lain Punguti Sampah
-
Mahasiswa Papua Baca Puisi 'Ado Mamayo' di Aksi Gejayan Memanggil
-
Setelah Aksi 'Gejayan Memanggil', Apa Selanjutnya?
-
Hasil PSIM Yogyakarta Vs Madura FC: Laskar Mataram Menang 2-0
-
Ancam Tunda Kelulusannya Mahasiswa Tak Turun Aksi, Rektor UNY: Hoaks
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
-
Batal Lawan Kuwait! Timnas Indonesia Akhirnya Temukan Lawan Baru
-
Rupiah Terjun Bebas ke Rp16.368, Paling Merana di Asia Hari Ini
Terkini
-
Dosen UGM Tersandung Kasus Stem Cell Ilegal: Praktik Terlarang Terbongkar
-
Dua Guru SMPN 3 Berbah Ikut Alami Gejala Keracunan usai Diduga Santap MBG
-
Seni Bertemu Data: Pameran 'Life Behind Data' Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Indonesia di Jogja
-
Ratusan Siswa SMPN 3 Berbah Keracunan Massal Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
-
Jogja Bangun Website Terpadu: RT/RW Terlibat, Data Makro & Mikro Jadi Satu