SuaraJogja.id - Kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya, Egi (17) pelajar asal Kota Yogyakarta menunjukkan jika kelompok geng pelajar masih eksis di Kota Gudeg itu. Hal itu memantik kekhawatiran akan keamanan di daerah itu.
Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dhofiri mengungkapkan jika sebenarnya genk sekolah sudah ada sejak lama. Saat ini masih banyak geng-geng pelajar yang ada di Yogyakarta. Pihaknya sudah mengidentifikasi jumlahnya, bahkan mencapai puluhan. Di mana jumlah paling banyak ada di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta dan yang paling sedikit ada di Kabupaten Gunungkidul.
" Di situ banyak terjadi kenapa kasus-kasus yang seperti itu. Ini yang kemudian kita tangani dari awal," ujar Ahmad di RS UII, Selasa (24/9/2019).
Pihaknya bersama dengan Dinas Pendidikan berusaha mengikis keberadaan genk pelajar tersebut. Salah satunya adalah dengan menempatkan 2 polisi di sekolah. Penempatan anggota polisi terutama dimulai terlebih dulu dari sekolah yang bermasalah. Kemudian pihak sekolah juga sekarang sudah memiliki kebijakan dengan membentuk wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Baca Juga: Dendam Antar Geng di Yogyakarta, Egy Tewas Dibacok Geng Religius
"Dan itu sudah menurun drastis sebenarnya. Kalau kita lihat beberapa bulan tidak terdengar. Hingga kemarin itu baru terjadi," kata Kapolda.
Hal ini menunjukkan jika masih ada permasalahan sehingga ada genk sekolah. Ketika sekolah harus mendatangi pertandingan-pertandingan, hal tersebut tentu menjadi salah satu kesempatan bertemunya geng-geng pelajar tersebut.
Kendati demikian, ia meminta agar jangan menyalahkan karena pertandingan olahraga. Karena ia khawatir nanti warga tidak bisa lagi melaksanakan pertandingan olahraga yang sejatinya memiliki manfaat positif.
"Itu nanti besok-besok, nanti orang tidak bisa melakukan apa-apa gitu kan Ya?"tambahnya.
Kapolda berharap peran dari masyarakat untuk mengurangi kenakalan remaja tersebut. Ia menilai jika pihak pertama yang bisa membendung kenakalan remaja adalah peran orang tua juga diperlukan, bukan hanya pada sekolahnya saja.
Baca Juga: Arti Tagar Gejayan Memanggil, Respon Patriotis 20 Ribu Mahasiswa Yogyakarta
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengakui pencegahan kekerasan remaja adalah permasalahan yang sulit. Karena selama anak muda memiliki potensi emosional maka kekerasan remaja akan selalu terulang. Sehingga setiap generasi pasti terjadi peristiwa seperti yang menimpa Edi beberapa hari yang lalu.
Tetapi menurut Sultan, mestinya bagaimana orang tua itu punya perhatian yang baik dengan anak-anaknya, jangan dilepas begitu saja terlebih laki-laki. Sementara untuk peran sekolah, menurut Sultan hanya bisa sampai jam 2 siang selebihnya di rumah.
"Sekolah itu penting tetapi orang tuanya itu pernah say hello nggak dengan anaknya," kata Sultan.
Namun demikian, Sultan tetap meminta pelaku penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia untuk dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Lha kan sudah ketangkap. Ya udah proses hukum aja," ujar Sultan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Dendam Antar Geng di Yogyakarta, Egy Tewas Dibacok Geng Religius
-
Duel Maut Setelah Minta Rokok di Bantul, 1 Orang Meregang Nyawa
-
Arti Tagar Gejayan Memanggil, Respon Patriotis 20 Ribu Mahasiswa Yogyakarta
-
Cristian Gonzales Persembahkan Dua Golnya untuk Anak Yatim
-
Foto Kocak saat Mahasiswa Aksi Tolak RKUHP, Beli Es Teh Dapat Free Wifi
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan