SuaraJogja.id - Gelombang tinggi masih berpeluang terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY meskipun saat ini sedang terjadi peralihan dari musim angin timuran ke angin baratan (pancaroba).
"Saat sekarang, di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY memang sudah memasuki masa pancaroba atau transisi dari musim angin timuran menuju musim angin baratan, namun gelombang tinggi masih berpotensi terjadi," katanya Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/10/2019).
Tapi, dia mengatakan potensi gelombang tinggi tersebut fluktuatif atau tidak sesering saat musim angin timuran khususnya pada bulan Agustus-September.
Selain itu, kata dia, tinggi gelombang maksimum diprakirakan hanya mencapai 4 meter atau tidak seperti saat puncak musim angin timuran yang bisa mencapai 6 meter.
Baca Juga: TUJUAN, Rekomendasi Kedai Kopi di Yogyakarta yang Instagramable Maksimal
Menurut dia, peluang terjadinya gelombang tinggi tersebut disebabkan arah embusan angin pada masa transisi bervariasi.
"Anginnya kadang masih timuran atau dari arah timur-tenggara, kemudian berbalik, sehingga kadang gelombangnya tinggi," jelasnya.
Dia mengatakan gelombang tinggi akan kembali sering terjadi ketika wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY memasuki musim angin baratan.
"Musim angin baratan diprakirakan akan berlangsung mulai akhir bulan Oktober seiring datangnya dengan musim hujan. Saat musim angin baratan, di belahan bumi selatan banyak terdapat pusat tekanan rendah sehingga gelombang tinggi kembali sering terjadi dan puncaknya diprakirakan akan berlangsung pada bulan Desember," katanya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 2 Oktober 2019.
Baca Juga: Cozy Banget, Ini 4 Rekomendasi Kedai Kopi Baru di Yogyakarta
Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang di perairan selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan DIY diprakirakan berkisar 1,25-2,5 meter, sedangkan di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter.
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini