SuaraJogja.id - Rupanya, bukan hanya budaya dan tradisi dari Keraton Yogyakarta saja yang selalu menjadi pusat perhatian berbagai khalayak.
Ragam sajian kuliner khas Keraton Yogyakarta dengan nama unik, dan tampilan memikatnya ini juga cukup membuat banyak orang penasaran.
Salah satunya yakni bernama Prawan Kenes. Dalam bahasa Indonesia, Prawan Kenes ini memiliki arti 'gadis genit'.
Usut punya usut, dikutip Suara.com dari foto yang diunggah oleh akun Instagram resmi @kratonjogja, Kamis (3/10/19), Prawan Kenes ini merupakan hidangan penutup favorit para raja lho.
Namun sampai saat ini, tidak ada yang tahu mengapa kuliner ini dinamakan Prawan Kenes.
Dahulu, Sri Sultan Hamengkubuwono VIII kerap menyantap hidangan Prawan Kenes ini ketika sedang mengikuti acara jamuan tamu Belanda di Keraton Yogyakarta.
Makanan tradisional yang terbuat dari pisang raja ini paling lezat jika disantap selagi hangat sebagai camilan saat minum teh atau kopi di sore hari.
Penasaran dengan rasa dari Prawan Kenes ini? Ternyata hidangan khas Keraton Yogyakarta ini dapat Anda buat sendiri di rumah lho, berikut ringkasan bahan dan resepnya.
Bahan-bahan untuk membuat Prawan Kenes :
Baca Juga: Sambut Gerebeg Besar, Keraton Yogyakarta Gelar Numplak Wajik
1. Pisang raja sebanyak 10 buah
2. Santan kental sebanyak 100 ml
3. Daun pandan sebanyak 4 lembar
4. Gula merah sebanyak 40 gram
5. Tusuk sate panjang dari bambu
6. Garam secukupnya
Cara membuat Prawan Kenes :
1. Pertama-tama, panaskan santan, gula dan garam dengan kondisi api kecil, aduk adonan perlahan hingga merata
2. Potong atau ikat 2 lembar pandan, kemudian masukkan ke dalam santan, lalu aduk hingga adonan berbau harum
3. Setelah itu, kupas pisang dan belah memanjang pada bagian tengah, namun jangan sampai terputus ya
4. Siapkan tempat untu mengukus, lapisi dengan daun pisang kemudian masukkan pandan dan kukus pisang selama kurang lebih 10-15 menit
Berita Terkait
-
Pantai Sanglen Kenapa Ditutup? Ada 4 Permasalahan Lama Antara Warga, Investor dan Keraton
-
Lebih Kenal dengan Bupati Gunungkidul Endah Subekti di Tengah Konflik Wisata Pantai Sanglen
-
Fine Dining Luxury Ini Buktikan Kemewahan Ada di Dalam Diri Setiap Orang
-
Dapur Kosan Tanpa Pepes Ikan: Cerita Rasa dan Rumah yang Tertinggal
-
Rasa Korea Sejati, 88SEOUL Sajikan Hidangan Rumahan yang Menghangatkan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal