SuaraJogja.id - Pihak Madrasah Tsanawiyah An Nur mengklaim meninggalnya Raditya Arthayoga (12) siswa kelas VII murni karena unsur ketidaksengajaan.
Raditya meninggal usai bercanda 'berpura-pura berkelahi' dengan R (12) teman sekelasnya pada Senin (14/10/2019) siang saat pergantian mata pelajaran di kelasnya.
Kepala MTS An Nur, Subakir membenarkan meninggalnya Raditya Arthayoga (12) siswa kelas VII MTS Yayasan Al Mahad An Nur, Ngrukem, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon tersebut. Namun, Subakir memastikan bahwa 'perkelahian' keduanya murni bercanda bukan karena ada unsur dendam satu sama lainnya.
Ditemui di ruang kerjanya di sekolah yang berada di Kompleks Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Subakir menceritakan kronologi kejadian yang mengakibatkan seorang siswanya meninggal dunia tersebut.
Kejadian itu disebut Subakir terjadi pada Senin (14/10/2019) siang, sekitar Pukul 11.00 WIB. Kala itu di ruang kelas, tidak ada pembelajaran karena jam pergantian mata pelajaran.
Saat itu, di ruang kelas VII C memang tengah kosong tidak ada guru yang mengajar di kelas tersebut.
"Kala itu merupakan jam pergantian pelajaran dan guru belum hadir di kelas," tutur Subakir, Selasa (15/10/2019).
Ketika sedang menunggu guru mata pelajaran berikutnya itulah, R (12) teman sekelas Radit mengajak bercanda dengan cara mendorong tubuh Radit. Keduanya lantas terlibat dorong-dorongan dengan nuansa bercanda.
"Ayo gelut-gelutan (ayo berkelahi-kelahian),"kata Subakir menirukan suara R saat mengajak Radit bercanda.
Baca Juga: Siswa MTS Tewas Usai Bercanda dengan Temannya di Kelas
Keduanya nampak 'saling memukul' satu sama lain, namun pukulannya tidak keras karena hanya bercanda. Kemudian R memukul dada bagian kiri Raditya.
Usai mendapat pukulan di dada, Raditya lantas jatuh terjerembab dan seketika muntah-muntah bekas makanan yang dikonsumsi sebelumnya. Teman-temannya langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak guru.
Melihat korban muntah-muntah, pihak sekolah lantas bermaksud memeriksakan kondisi korban ke Puskesmas Sewon I. Sebelum berangkat ke Puskesmas Sewon I, Raditya diantar ke asrama tempatnya tidur di Pondok Pesantren An Nur.
Selesai berganti pakaian, korban lantas dibawa ke Puskesmas Sewon I yang berada di Jalan Parangtritis Km 7 Sewon Bantul. Namun sesampai di Puskesmas Sewon I, Raditya dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kemungkinan besar korban meninggal dalam perjalanan menuju ke Puskesmas Sewon I. Kebetulan jarak antara MTs An Nur Ngrukem ke Puskesmas Sewon I sekitar 3 kilometer.
"Saya kira itu murni karena tidak sengaja. Wong itu hanya dengan tangan kosong, tidak menggunakan apa-apa,"ujarnya.
Berita Terkait
-
Siswa MTS Tewas Usai Bercanda dengan Temannya di Kelas
-
Aksi Emak-emak di Sleman, Kenang Masa SD Lewat Lomba SKJ Jadoel
-
Ditolak UGM, Ustaz Abdul Somad Jadi Pembicara Seminar di UII
-
Dilarang Keraton Yogyakarta, Muslim United Klaim Acaranya Dapat Izin Polisi
-
Wapres JK Sampaikan Kuliah Kebangsaan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ada Ibu yang Tetap Bertahan di Balik Seragam dan Shift Panjang, Kerasnya Jadi Working Mom di Jogja
-
10 Tempat Wisata Anak di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
5 Rental Motor Murah Meriah di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia