SuaraJogja.id - Mahfud MD mengajukan permohonan nonaktif menjadi Ketua Parampara Praja atau penasehat Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah ditetapkan menjadi Menkopolhukam RI pada Kabinet Indonesia Maju.
Pengajuan dilakukan saat bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kantor Gubernur DIY, Senin (28/10/2019).
"Saya sampaikan permohonan untuk nonaktif sampai habis masa jabatan saya," ujarnya.
Mahfud menjelaskan, sejak 2016 dipercaya menjadi Parampara Praja DIY. Selain Mahfud, sejumlah nama seperti Guru Besar FK UGM Prof Sutaryo, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Prof Amien Abdullah, Guru Besar ISI Yogyakarta Prof Hermin Kusmayati, Suyitno, GKR Mangkubumi serta dari Puro Pakualaman adalah GPH Wijoyo Harimurti.
Selama tiga tahun terakhir, Mahfud mengaku DIY sebagai daerah istimewa memiliki banyak keistimewaan. DIY yang dipimpin Sultan sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dirasakan betul-betul istimewa.
"Keistimewaannya banyak di sini, terutama menyangkut saya. Saya orang Madura, tapi menjadi anggota dewan pertimbangan atau ketua dewan pertimbangan di suatu provinsi, di suatu kerajaan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi pusat budaya Jawa," ungkapnya.
Selain undur diri dari Ketua Parampara Praja, Mahfud MD juga pamit ke Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII). Mahfud meminta izin kepada kampus tersebut untuk tidak mengajar secara aktif lagi selama menjadi menteri.
"Saya datang ke sini minta izin kepada pimpinan UII, dalam hal ini melalui Pak Suwarsono (Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII Suwarsono Muhammad). Datang ke kantor untuk memberitahu jadi menteri akan lebih jarang memberi kuliah. Kalau dulu an sebulan sekali, duaminggu sekali,” ungkap Mahfud.
Meski jarang mengajar, Mahfud tetap akan menjadi dosen dan mengajar di Fakultas Hukum UII itu pada awal dan akhir semeter. Sebab tugas utamanya memang menjadi tenaga pengajar di kampus tersebut sejak lama.
Baca Juga: Disebut Larang Penyebutan Kafir di Masjid, Mahfud MD: Itu Berita Pelintiran
"Iya tetap jadi dosen, kan kerjaan utama. Jadi menteri kan sambilan," ujarnya.
Sementara Sultan mengungkapkan, dirinya menerima permohonan Mahfud karena ada jabatan baru yang diembannya. Sultan menunggu surat resmi dari Mahfud untuk menentukan penggantinya.
"Saya tidak pernah mengevaluasi(kinerja parampara praja), saya dinasehati beliau (Mahfud), dengan tulisan, ya kita diskusikan," ungkapnya.
Sementara Suwarsono menjelaskan, Mahfud berpamitan untuk jarang mengajar. Namun Yayasan Badan Wakaf UII belum menentukan kedudukan Mahfud sebagai anggota di Badan Wakaf tersebut.
"Rapat pembahasan badan wakaf baru akan dilaksanakan pada Desember nanti. Sampai hari ini belum ada pembicaraan tentang pengunduran diri," ungkapnya.
Walaupun tidak banyak mengajar, Mahfud tidak menyampaikan izin rehat. Mahfud hanya meminta pemakluman untuk tidak banyak mengajar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
-
Sampah Jadi Berkah: Bantul Manfaatkan APBKal untuk Revolusi Biopori di Rumah Warga
-
Persela Tanpa Vizcarra & Bustos: PSS Sleman Diuntungkan? Ini Kata Sang Pelatih
-
Tak Hanya Siswa, Guru SMP Ikut Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sleman, Ternyata Ini Alasannya