SuaraJogja.id - Sejumlah buruh pembuat tas di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan hidup meski Upah minimum Provinsi (UMP) sudah dinaikkan. Menurut mereka, jumlah tersebut masih terbilang kecil.
Contohnya, seorang buruh pembuat tas, Ryan Putra (32), mengaku harus menghemat pengeluaran sehari- harinya. Upah yang saat ini dia terima sebesar Rp1,8 juta per bulan dan menurutnya masih belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
"Ya kenaikan UMP 2020 nanti saya kira tidak akan mengubah keadaan kami. Artinya sama saja, seharusnya kenaikan UMK itu bisa lebih banyak," katanya saat ditemui SuaraJogja.id, Kamis (7/11/2019).
Dalam sehari dirinya menghabiskan sekitar Rp50 ribu untuk berbagai kebutuhan, seperti makanan hingga BBM. Jika ditotal, dalam sebulan setidaknya Ryan menghabiskan Rp1,5 juta. Namun, dirinya mengaku masih ada tambahan uang lembur dan bonus.
"Ya memang habis cukup banyak. Tapi untungnya ada bonus lemburan. Jadi harus kerja ekstra tiap hari," jelas dia.
Pria satu anak itu mengaku harus menghemat lebih banyak uang hingga memangkas kebutuhan lainnya, dan ia pun dibantu sang istri mencari penghasilan.
"Ya saat ini cara paling mudah, istri juga ikut membantu mencari nafkah. Tapi harapannya pemerintah bisa menambah UMP di Yogyakarta, sehingga perusahaan secara sadar menaikkan pendapatan karyawan seperti kami," terangnya.
DI Yogyakarta telah memutuskan Upah Minimum Provinsi (UMP) naik sebesar 8,51% pada 2020. Kenaikan tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Dengan metode tersebut, Pemda DIY sepakat menaikkan UMP 2020 menjadi sebesar Rp1.704.608,25.
Baca Juga: Pemda DIY Mau Buat Rest Area di Tol Solo-Jogja-YIA: Bukan dari Investor
Untuk besarannya, UMK 2020 di Kota Yogyakarta Rp2.004.000, Kabupaten Sleman Rp1.846.000, Kabupaten Bantul Rp1.790.500, Kabupaten Kulon Progo Rp1.750.500, dan Kabupaten Gunungkidul Rp1.705.000.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
'Indonesia Sengsara': BEM KM UGM Rilis Laporan Pedas 1 Tahun Prabowo-Gibran
-
3 Link DANA Kaget: Amplop Digital Gratis? Buruan Klaim sebelum Habis
-
Makan Bergizi Gratis Diteruskan Meski Ratusan Siswa Keracunan, DIY Beri Pelatihan Penjamah Makanan
-
Borobudur Highland Siap Jadi "Luar Biasa"': Kemenpar Dorong Event Kelas Dunia Pacu Sport Tourism
-
Rp8,6 Miliar untuk Beasiswa, Sleman Buka Peluang Kuliah bagi Ribuan Keluarga Miskin