SuaraJogja.id - Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Brigjen Katamso, Gondomanan, Yogyakarta tak bisa menutupi kekecewaannya saat penertiban dilakukan oleh Pengadilan Negeri (PN). Eksekusi lahan oun diwarnai kericuhan.
Pedagang serta aktivis mahasiswa sempat adu mulut hingga terjadi aksi dorong dengan aparat saat lima PKL Gondamanan digusur.
Salah seorang pedagang minuman di Gondomanan, Suwarni, mengungkapkan, eksekusi yang dilakukan PN tidak adil. Menurut dia, mereka melakukan penggusuran tanpa ada solusi bagi lima pedagang Gondomanan.
"Ini jelas tidak ada keadilan. Awalnya kami meminta kebijakan dari Keraton agar kami tetap bisa bejualan di sini. Nyatanya mereka tak bisa berbuat banyak. Dari pihak PN juga begitu. Tidak ada solusi yang jelas untuk rakyat kecil seperti kami," kata Suwarni pada SuaraJogja.id, Selasa (12/11/2019).
Dia mengecam eksekusi yang dilakukan PN, yang menurutnya terlalu berlebihan. Seharusnya, kata Suwarni, sisa lahan seluas 28 meter persegi itu tetap bisa digunakan untuk berjualan.
"Kami hanya memanfaatkan lahan seluas 28 meter ini. Tapi tetap digusur, belas kasihannya pun tidak ada sama sekali. Kami kecewa," katanya dengan nada sendu.
Ibu enam anak ini mengaku hanya bisa pasrah saat dilakukan eksekusi oleh PN dan aparat kepolisian. Dia meminta agar pihak penggugat tidak serakah hingga mematikan usaha PKL di simpang tiga Gondomanan itu.
"Sumber utama mata pencaharian kami hanya di lokasi itu. Tak ada tempat lain, setelah penggusuran ini saya bingung harus seperti apa," keluhnya.
Saat ini lokasi pedagang Gondomanan telah dipagari oleh PN. Sejumlah barang milik PKL dikeluarkan dan rencananya bakal dibawa pulang.
Baca Juga: Dikabarkan Bakal Digusur, PKL Gondomanan Gelar Tapa Pepe di Alun-alun Utara
Meski sempat terjadi kericuhan, lima pedagang ini tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa meratapi keadaan saat sejumlah petugas PN memagari lokasi jualan yang berpuluh-puluh tahun mereka ditempati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
DANA Kaget: Cara Dapat Saldo Gratis dan 3 Link Aktif DANA Gratis untuk Diklaim
-
Wisatawan Asing Mundur, Saatnya Fokus Domestik! Pakar Minta Pemerintah Ubah Strategi Pariwisata
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair