SuaraJogja.id - Warga Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul menolak disebut melakukan tindakan intoleran setelah terjadi pembubaran upacara Odalan di Dusun Mangir Lor, Desa Mangir, Pajangan pada Selasa (12/11/2019) sore.
Pernyataan itu tertuang dalam rilis yang disebar pemerintah Desa Sendangsari sebagai klarifikasi atas tudingan intoleran.
Pada halaman terakhir rilis tersebut, seperti yang diunggah akun @Bekahapsara di Twitter, terdapat tanda tangan Lurah Desa Sendangsari M Irwan Susanto dan Sekretaris Desa Sendangsari Zuchri Saren Satrio.
Salah satu dari 10 poin yang disampaikan, pemerintah desa menegaskan, "Tidak benar sama sekali telah terjadi tindakan intoleran yang dilakukan warga Desa Sendangsari terhadap pelaksanaan acara Doa Leluhur yang sedianya akan digelar di Paguyuban Padma Buwana."
Baca Juga: WNI Asal Aceh Hancurkan 15 Patung Kuil Hindu di Malaysia, Dianggap Berhala
Menurut keterangan mereka, sikap warga murni merupakan reaksi karena orang yang terlibat dalam Ritual Odalan tidak "kula nuwun" atau memberikan sosialisasi, yang sudah menjadi norma adat di masyarakat setempat.
Warga Desa Sendangsari menilai, seharusnya umat yang terlibat menyampaikan sosialisasi menyeluruh tentang paguyuban, bentuk kegiatan, dan prosedur perizinan kegiatan serta pendirian rumah ibadah di Desa Sendangsari.
Zuchri juga membantah pemberitaan tentang adanya pembubaran paksa upacara leluhur Ki Ageng Mangir itu. Ia mengungkapkan, respons yang diberikan warga setempat murni berkaitan dengan proses perizinan, yang berlaku sama pada semua kelompok agama dan kepercayaan.
Dirinya mengklaim, Desa Sendangsari justru memiliki toleransi yang sangat tinggi terhadap keberagaman agama dan aliran kepercayaan yang hidup serta berkembang pada masyarakat.
"Salah satu bukti adalah masih banyaknya peninggalan bersejarah Hindu di Dusun Mangir yang masih dirawat dan dikelola dengan baik hingga saat ini," papar Zuchri.
Baca Juga: Viral! Pasangan Gay India Menikah dengan Tradisi Hindu Kental
Berita Terkait
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
-
Berkah MK hingga Langkah Besar Wahyu Anggoro Hadi untuk Bantul
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus