SuaraJogja.id - Wacana menjadikan Kampung Sapen, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta sebagai Kampung Inggris kembali berdengung. Hal itu menyusul reaksi sejumlah warganya, yang baru-baru ini didatangi jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) bagian Perekonomian Pengembangan Pendapatan APBD dan Kerjasama (P3ADK) Setda Kota Yogyakarta.
Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto telah mengusulkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDM di wilayah kampung, sesuai visi misi Wali Kota untuk menjadikan kampung sebagai pertumbuhan ekonomi.
Fokki, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kampung Sapen, lalu menilai, terdapat potensi yang cukup besar di tengah warganya. Dengan demikian, pihaknya memilih arah perkembangan kampung untuk menjadi Kampung Inggris.
Wacana tersebut lantas mendapat reaksi dari warga Kampung Sapen. Sejumlah warga sangat mendukung, sementara yang lain meragukan.
"Ini menjadi kabar yang cukup baik bagi kami jika itu [Kampung Inggris] memang akan dikembangkan di tempat kami. Di sini juga sudah ada beberapa rumah yang bergerak untuk memberikan kursus bahasa Inggris," ungkap warga RT/RW 24/07 Kampung Sapen, Fitri, pada SuaraJogja.id, Selasa (19/11/2019).
Fitri menambahkan, anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya memang tak banyak. Namun, untuk menyerentakkan Kampung Sapen menjadi kampung Inggris tetap dia dukung.
"Memang di RT 24 ini tak banyak anak-anak dan pemuda. Namun jika ini dikembangkan seperti di Jawa Timur, kenapa tidak? Jelas kami dukung apalagi ada Rumah Inggris Jogja yang berada di depan tempat tinggal saya," ungkapnya.
Senada dengan Fitri, salah seorang pemilik toko kelontong di RT 19 RW 6 kampung setempat, Joko Kuswanto, menyambut baik wacana tersebut. Menurutnya harus ada percontohan terlebih dahulu di salah satu RW kampung Sapen sebelum dijadikan Kampung Inggris.
"Tentunya warga Sapen mendukung hal positif ini. Tapi pengembangannya harus bertahap. Pasalnya Sapen ini kan luas. Artinya ada satu lokasi yang muncul menjadi tempat percontohan," ungkap Joko.
Baca Juga: Dibilang "Mirip" Mendikbud Nadiem, Rektor UNY Beri Reaksi Kocak
Meski banyak warga mendukung, hal berbeda diungkapkan seorang warga RT/RW 20/06 yang enggan disebutkan namanya.
"Menguasai bahasa asing itu sangat bagus. Namun alangkah baiknya, masyarakat di sini tak kehilangan bahasa daerahnya. Ini juga penting untuk dilestarikan," terangnya.
Dia mengungkapkan, orang yang lahir di tanah Jawa sebaiknya tidak meninggalkan tradisi dan budaya yang dibawa sejak lahir, sehingga boleh saja belajar berbahasa asing, tetapi harus lebih dulu menguasai bahasa daerah masing-masing.
"Jadi harus bisa berimbang, antara budaya sendiri dan budaya yang ada dari luar. Jadi sebagai orang Jawa tak meninggalkan budaya (bahasa) yang sudah mengecap sejak lahir," pungkas dia sambil meminta tak disebutkan namanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api
-
Ini Tarif Parkir di Kota Jogja saat Libur Nataru, Simak Penjelasan Lengkapnya