SuaraJogja.id - Pengurus RT 23 RW 07 Kampung Sapen, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta optimistis bahwa wacana menjadikan kampungnya sebagai Kampung Inggris bisa terwujud, mengingat adanya potensi besar yang dimiliki masyarakat di Kampung Sapen.
Hal itu dinyatakan Bendahara Pengurus RT 23, Slamet Santoso, saat ditemui di sekretariat RT setempat, Selasa (19/11/2019).
"Kami [warga Sapen] memiliki banyak potensi di kampung ini. Namun hal itu juga harus didorong oleh penggerak. Maka dari itu saya bersama rekan-rekan di sini memulai untuk membangun kampung lewat bahasa Inggris," katanya kepada Suarajogja.id, Selasa (19/11/2019).
Slamet menuturkan, ide itu muncul karena Kampung Sapen sendiri memiliki sejumlah rumah Inggris, yang menggerakkan aktivitas kursus bahasa asing.
"Awalnya kami berinisiatif untuk mengembangkan dan tentunya menyejahterakan warga di sini. Berangkat dari adanya rumah Inggris di Kampung Sapen, kami menilai potensi warga seperti anak mudanya dapat disalurkan dengan hal positif itu," terang Slamet.
Slamet juga mengungkapkan, wacana ini muncul karena diawali dari keinginan lingkungannya menjadi seperti Kampung Inggris Pare di Kediri, Jawa timur, di mana warganya berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
"Selain adanya rumah Inggris, keinginan masyarakat untuk menjadi seperti kampung Pare, Jawa Timur juga diawali dari sana. Intinya potensi besar masyarakat ini harus ditunjukkan dengan hal yang positif dan menyejahterakan mereka semua," kata dia.
Slamet menuturkan, saat ini RT 23 menjadi lingkungan warga yang akan dikembangkan terlebih dahulu. Mengingat luasnya Kampung Sapen, rencana ini akan dilakukan secara bertahap.
"Ya ini tentunya memiliki tahapan yang harus dilalui. Kami tak ingin muluk-muluk, dan kami awali dari RT 23 terlebih dahulu. Selanjutnya perlahan bakal kami sebar ke setiap RW yang ada di Sapen," ungkap dia.
Baca Juga: Sukmawati Bandingkan Nabi Muhammad - Soekarno, MUI: Menyinggung Umat Islam
Slamet menerangakan, Kampung Sapen terdiri dari tiga RW dan 11 RT. Pihaknya mengakui, seluruh RW memiliki karakter sosial yang berbeda-beda.
"Dari perbedaan itu bakal kami siapkan strategi untuk menjadikan Kampung Inggris di Sapen. Namun karena RT 23 ini warganya dari kelompok pemuda cukup aktif, maka kami dorong terlebih dahulu di sini," kata dia.
Sebelumnya, terdapat sebuah usulan dari anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDM di wilayah kampung, sesuai visi misi wali kota untuk menjadikan kampung sebagai pertumbuhan ekonomi.
Fokki, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kampung Sapen, lalu menilai, terdapat potensi yang cukup besar di tengah warganya. Dengan demikian, pihaknya memilih arah perkembangan kampung untuk menjadi Kampung Inggris.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat