SuaraJogja.id - Usai Deni Setiawan ditemukan mengapung 100 meter dari lokasi perahu terbalik, akhirnya Pujiono (40) juga berhasil dievakuasi. Dua jam kemudian setelah penemuan korban pertama, tubuh Pujiono ditemukan mengapung 50 meter dari lokasi penemuan anaknya itu.
Koordinator SAR Linmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko mengatakan, pada saat tim SAR gabungan melakukan penyisiran menggunakan dua buah kapal Jukung, salah satu tim melihat ada sesosok tubuh mengapung tak jauh dari lokasi penemuan korban Deni.
Tim SAR Gabungan lantas mengevakuasi tubuh yang mengapung tersebut ke daratan. Sesampainya di darat, polisi dan tim SAR melakukan identifikasi disaksikan oleh pihak keluarga.
"Keluarga memastikan jika jasad tersebut adalah Pujiono," katanya.
Baca Juga: Hari Ketiga Pencarian, Nelayan Cilik Korban Perahu Terbalik Ditemukan Tewas
Usai yakin jika jasad tersebut adalah Pujiono, petugas lantas menyerahkan jenazah tersebut kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Menurut Sunu, dari pengamatan saat ditemukan, tubuh pria asal Dusun Nglaban, Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo ini sudah mulai mengelupas. Di samping itu kulit kepala juga mengelupas, kemungkinan karena benturan dengan benda keras lainnya saat dihempas ombak.
"Tadi kepolisian juga menyatakan tidak ada bekas penganiayaan, maka jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga," katanya lagi.
Pujiono (40) merupakan ayah dari Deni Setiawan (14) yang sebelumnya juga ditemukan mengambang tak bernyawa di Pantai Nampu.
Kecelakaan laut terjadi setelah perahu mereka terbalik usai dihantam gelombang. Menurut rekan mereka satu kapal, Gusaji, Pujiono terlihat berhasil menggapai tubuh anaknya dan terus berenang. Namun keduanya langsung menghilang karena terombang-ambing gelombang.
Baca Juga: Terhempas Ombak, Nelayan Gunungkidul Hilang Saat Selamatkan Anaknya
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Tren Meningkat saat Akhir Tahun, Pemkot Yogyakarta Optimis Target Penerimaan Pajak Daerah Tercapai
-
Jelang Pilkada Kota Yogyakarta, 1.300 Lebih Linmas Siap Dikerahkan Jaga Tiap TPS
-
Kegempaan di Gunung Merapi Meningkat, Ada Potensi Luncurkan Awan Panas Lagi