SuaraJogja.id - Sopir bus Trans Jogja berinisial AHS (32), yang menabrak hingga menyebabkan korban berinisial AP (18) tewas, bakal dijerat pasal 311 ayat (5) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Sesuai pasal tersebut, pengemudi bakal dijerat hukuman penjara 12 tahun atau denda paling banyak Rp24 juta.
"Untuk sementara [pengemudi] terindikasi pasal 311 ayat 5 UU No 22 tahun 2009. Hal itu menyusul penyidikan kami, di mana dengan sengaja mengemudikan kendaraan bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang," ungkap Mega melalui pesan singkat pada SuaraJogja.id, Kamis (28/11/2019).
Indikasi tersebut mengarah pada hukuman penjara. Besar kemungkinan sopir bus yang menewaskan pemotor AP mendapat hukuman 12 tahun kurungan penjara atau denda paling banyak Rp24 juta.
Mega menambahkan, sebelumnya Polres Sleman sudah memeriksa dua saksi, yakni pengemudi serta kondektur bus tersebut. Namun untuk pengemudi, pihaknya harus melakukan penahanan.
"Kami sudah periksa dua saksi, kami juga sudah mengamankan barang bukti. Untuk status sudah kami tingkatkan ke penyidikan. Sementara untuk sopir bus kami tahan tadi malam," terangnya.
Kecelakaan terjadi antara bus Trans Jogja dan pengendara sepeda motor di kawasan Ringroad Utara, tepatnya di pengendara sepeda motor di simpang empat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Rabu (27/11/2019) pukul 10.00 WIB.
Mega menerangkan, insiden terjadi sekitar pukul 10.00 WIB dan melibatkan bus Trans Jogja bernomor polisi AB 7837 AK dengan sepeda motor Yamaha Aerox bernomor polisi AB 5839 MA.
"Awal mula bus Trans Jogja melaju dari arah barat ke timur dengan kecepatan sedang. Saat mendekati simpang empat UPN lampu APILL menyala merah tetapi bus tetap melaju, dari arah utara motor Yamaha Aerox melaju ke selatan dikarenakan lampu menyala hijau," kata dia.
Mega melanjutkan, karena jarak kedua kendaraan sudah dekat, maka terjadilah benturan. Korban mendapat luka berat di bagian kepala hingga dilarikan ke rumah sakit terdekat. Meski sudah mendapat pertolongan pertama, korban, yang masih berstatus pelajar itu, dipastikan meninggal di rumah sakit.
Baca Juga: Cerita Ortu Siswa SMP Penganut Kepercayaan Tolak Hormat Bendera
Pihak PT AMI, yang mengelola dan mengoperasikan Trans Jogja, ikut berbela sungkawa kepada keluarga korban dan akan mendatangi keluarga korban untuk meminta maaf serta memberikan santunan sesuai SOP yang ada di perusahan milik Provinsi DIY tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Polemik Relokasi SDN Nglarang usai Terdampak Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Bupati Sleman Buka Suara
-
Kisah Pilu Pariyem: Puluhan Tahun Tidur di Emperan Pasar Beringharjo, Kini Bisa Pulang Gratis
-
Pengemudi Brio Ngamuk di Sleman: Tiga Motor Diseruduk, Pikap Ikut Jadi Korban
-
Dari Yogyakarta ke Kolombia: Alternativa Film Festival Siap Gaungkan Suara Baru Perfilman Dunia
-
Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS, BRI: Jadi Dorongan untuk Terus Berinovasi