SuaraJogja.id - Sebanyak 322 pedagang Pasar Burung Wates tak lagi menempati lokasi biasanya untuk berdagang. Mereka telah dipindahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, DI Yogyakarta ke Pasar Burung Pengasih, yang berlokasi di kawasan Pasar Hewan Terpadu Pengasih.
Sementara itu, bekas Pasar Burung Wates rencananya akan dijadikan ruang terbuka hijau, seperti dilansir Antara.
Pemindahan dilakukan lantaran Pemkab Kulon Progo dituntut melakukan penataan dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, setelah adanya pembangunan megaproyek di Kabupaten Kulon Progo, mulai dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Bedah Menoreh, dan Pelabuhan Tanjung Adikarto.
"Pemindahan Pasar Burung Wates ke Pasar Burung Pengasih dalam rangka penataan kota Wates dan menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Rencananya, bekas Pasar Burung Wates menjadi ruang terbuka hijau," kata Asisten Perekonomian dan ESDM Setda Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Jumat (29/11/2019).
Dari 322 pedagang yang dipindahkan, 69 di antaranya adalah pedagang burung dan kelengkapannya, 172 pedagang klithikan, 72 pedagang ayam, dan sembilan pedagang rumput.
Selama pemindahan, tak ada perlawanan dari kalangan pedagang Pasar Burung Wates, sehingga proses boyongan berjalan cukup lancar.
Untuk itu, Bambang mengucapkan terima kasih. Apalagi, kata dia, para pedagang secara ikhlas bersedia dipindah ke Pasar Burung Pengasih.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pedagang yang penuh gotong royong, penuh kesadaran, dan penuh keikhlasan bersedia pindah ke tempat baru," ucap Bambang.
Senada dengan Bambang, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha menerangkan, pembangunan Pasar Burung Pengasih merupakan bagian dari program strategis Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam meningkatkan perekonomian dan pemberantasan kemiskinan, dan juga sebagai upaya pemkab untuk mengembangkan kota Wates dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Baca Juga: Berapa Banyak Ibu Hamil Boleh Makan Durian? Ini Saran Ahli Gizi
Pembangunan pasar ini, kata Aris, menelan dana hingga Rp2,2 miliar yang berasal dari APBD kabupaten sebesar Rp1,6 miliar dan bantuan Pemda DIY Rp526 juta.
Pada 2020 pembangunan masih akan dilanjutkan dengan melengkapi sarana dan prasarana, seperti area parkir, gapura, dan penerangan jalan.
Saat ini pemkab telah mengupayakan supaya pasar burung itu ramai, dengan membangun gantangan burung berkicau untuk lomba burung tingkat nasional setiap tahun. Bahkan, ada pula penyelenggaraan kontes ternak sapi dan kambing serta kegiatan panen pedet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik