SuaraJogja.id - Masyarakat pengguna angkutan umum di Kabupaten Bantul kini semakin minim. Kondisi tersebut berdampak pada berkurangnya jumlah moda transportasi umum yang beroperasi di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul Aris Suharyanta, Minggu (1/12/2019).
"Sudah lesu kondisinya (angkutan umum), karena penumpangnya hampir tidak ada. Kalaupun ada penumpang itu biasanya jam-jam tertentu yaitu pagi sama siang saja, itupun sekarang sudah tidak penuh," katanya seperti dilansir Antara.
Namun, Aris tidak menjelaskan penyebab pasti makin sedikitnya pengguna jasa transportasi umum di Bantul. Namun, kondisi tersebut mengakibatkan jumlah armada yang beroperasi makin sedikit, bahkan dari armada yang ada sebagian besar belum dilakukan peremajaan.
Baca Juga: Pengguna Angkutan Umum Naik Drastis, Jakarta Peroleh Honorable Mention
"Alasan belum diremajakan, karena penumpangnya sudah tidak ada, kalau dia (pengusaha angkutan) mau menanamkan modal untuk angkutan umum tapi penghasilan minim, kan berat," katanya.
Aris mengatakan, dengan kondisi penumpang angkutan umum yang makin minim tersebut, otomatis Bantul bisa dikatakan sudah tidak membutuhkan angkutan umum. Aris mengemukakan hal tersebut, karena ketergantungan masyarakat terhadap angkutan umum semakin lama makin sedikit bahkan tidak ada.
"Sudah tidak butuh, karena perbandingan jauh sekali, memang masih ada pengguna bus, tetangga saya pun juga masih gunakan tapi jarang-jarang, mungkin dalam satu desa tidak lebih dari lima orang yang ketergantungan dengan angkutan umum," katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap tidak bisa menutup penyelenggaraan angkutan. Lantaran itu, angkutan umum di Bantul hanya bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan, kalau memang masih ada penumpang diserahkan ke pengusaha armada.
"Jadi kalau memang sudah lesu ya apa boleh buat, kita sudah tidak bisa memaksakan, tapi yang jelas secara rutin kita mengadakan pertemuan dengan kru angkutan tiap tiga bulan sekali," katanya.
Baca Juga: Tolong Pak Wali Kota, Angkutan Umum di Bogor Jadi Penyebab Kemacetan
Dia menyebutkan, angkutan umum yang tercatat di Bantul saat ini sebanyak 95 armada, yang di antaranya bus jurusan Jogjakarta-Kretek (Parangtritis Bantul), angkutan Jogjakarta-Imogiri, angkutan Jogjakarta-Srandakan.
Berita Terkait
-
Penumpang Ngaku Bagasi Dirusak dan Dijarah di Penerbangan CGKPLM
-
Siap-siap Kena Sanksi, Ini Alasan Penumpang Dilarang Keras Merokok di Pesawat
-
Penumpang Nekat Merokok di Pesawat Garuda, Garuda Indonesia Beri Tindakan Tegas!
-
Penumpang Merokok di Pesawat Garuda Indonesia Terancam Dilarang 'Terbang' Seumur Hidup
-
Viral Penumpang Garuda Nekat Nge-Vape di Business Class, Komnas Minta Sanksi Tegas: Blacklist!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat
-
Kurangi Kendaraan Pribadi Saat Arus Balik, Menhub Lepas 22 Bus Pemudik di Giwangan