SuaraJogja.id - Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Yogyakarta), Rabu (4/12/2019). Diterima langsung Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X, Permaisuri GKR Hemas, dan para putri Sultan, Mary hadir didampingi sejumlah pejabat negara selama lebih dari satu jam.
Dalam kunjungan untuk kali pertama itu, Mary mencicipi sejumlah masakan dari Keraton, mulai dari nasi kuning, rawon, hingga es krim kelapa. Ibu dari empat putri dan putra ini juga banyak bertanya tentang sejarah Keraton Yogyakarta.
"Ya ngobrol-ngobrol saja, biasa-biasa saja kekeluargaan saja. Dia tanya Keraton ini didirikan tahun berapa dan sebagainya," papar Sultan HB X usai kunjungan Mary.
Menurut Gubernur DIY tersebut, kedatangan Mary kali ini merupakan kunjungan kenegaraan biasa yang diinisiasi Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia.
"Dari departemen luar negeri kirim surat untuk, kan ada permintaan dari Duta Besar Denmark [kepada] Keraton untuk makan siang setelah [Mary] dari Borobudur," jelasnya.
Sementara putri sulung Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, menjelaskan, selain ke Keraton, Mary, yang merupakan Patron United Nations Fund for Population Activities (UNFPA), juga berkunjung ke Puskesmas Tegalrejo. Karena Denmark dikenal sebagai donatur terbesar UNFPA, maka istri Prince Frederik, Putra Mahkota Denmark, itu ingin melihat program UNFPA di Yogyakarta.
Unala merupakan model inovatif yang memberikan informasi dan layanan kesehatan reproduksi bagi remaja. Program ini dikembangkan UNFPA bekerjasama dengan Yayasan Siklus Sehat Indonesia (YSSI).
"Beliau melihat program Unala yang ada di Yogya. Kebetulan beberapa tahun lalu saya yang membuat," jelasnya.
Pelaksana Fungsi Ekonomi dan Perdagangan KBRI Kopenhagen Martin Suryo Madyantoro menambahkan, Mary ke Indonesia juga dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Denmark. Mary berkunjung di sejumlah tempat di Indonesia sejak Senin (2/12/2019).
Baca Juga: Politikus Sosialis Keturunan Palestina di Jerman Diancam Dibunuh Neo Nazi
"Tahun 2020 kan sudah 70 tahun hubungan bilateral antara kedua negara [Indonesia-Denmark], dan ini merupakan bagian dari peringatan itu," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Target Wisata Sleman Saat Libur Nataru Turun, Dispar Pasang Proyeksi Lebih Realistis
-
Mahasiswa UNY Didakwa Bakar Tenda Polisi saat Demo di Mapolda DIY Agustus 2025 Lalu
-
Duh! 17 Ribu Lebih Titik Kebutuhan Penerangan Jalan di Sleman, Baru Setengahnya yang Standar
-
Peduli Satwa Dilindungi, Bocah Sleman Serahkan Trenggiling Temuan ke BKSDA Yogyakarta
-
Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Yogya Soroti Kerentanan Kawasan Wisata