SuaraJogja.id - Putri Mahkota Denmark Mary Elizabeth Donaldson melakukan kunjungan ke DI Yogyakarta pada Rabu (4/12/2019). Ia didampingi pula oleh Menteri Bantuan Pembangunan Denmark Rasmus Prehn dan Direktur Eksekutif Dana Kependudukan PBB (UNFPA) Natalia Kanem.
Sesampainya di Yogyakarta, rombongan ini dijamu sebagai tamu istimewa di Keraton Yogyakarta. Tampak Putri Mahkota Mary bersalaman dengan Raja Kesultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana (HB) X dan Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di unggahan akun resmi Instagram @gkr_hemas.
Menurut keterangan yang disertakan, kedatangan Putri Mahkota Mary ke Jogja merupakan tugas yang dijalankannya sebagai Duta UNFPA, badan di bawah PBB yang mengurus kependudukan.
"Semoga kunjungan Beliau di Yogyakarta dapat menambah semangat dalam upaya meningkatkan pemberdayaan penduduk dan masyarakat, kesehatan Ibu dan anak, keluarga berencana dan pencegahan pernikahan dini," tulis GKR Hemas, Rabu.
Baca Juga: Disebut Langgar Perda, Gerindra Minta Rumah Jagal Babi Milik BUMD Ditutup
Selain berkunjung ke Keraton, Putri Mahkota Mary, Rasmus Prehn, dan Natalia Kanem juga menyambangi puskesmas di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Ketiganya sempat menyapa para ibu yang baru melahirkan beserta bayinya di puskesmas. Di sana mereka membicarakan pula persoalan penting terkait layanan keluarga berenca serta informasi kesehatan seksual dan reproduksi untuk anak muda.
Salah satu yang mereka obrolkan dengan pihak puskesmas berkaitan dengan kontrasepsi di Indonesia.
"Kehamilan terencana adalah masalah utama di Indonesia, karena kontrasepsi tidak bisa didapatkan dengan mudah oleh orang yang belum menikah. Percakapan blak-blakan di fasilitas Puskesmas di Yogyakarta dengan Putri Mahkota Denmark Mary, Menteri Pembangunan @DanishMFA @RasmusPrehn & @UNFPA ED @Atayeshe," cuit akun resmi @UNFPAsia, Rabu.
Dalam kicauannya, UNFP Asia Pasifik juga mengungkapkan bahwa remaja di Indonesia memerlukan informasi penting tentang kesehatan seksual dan reproduksi, sehingga tantangan untuk menemukan cara penyampaian yang lebih baik tentang topik tersebut perlu dihadapi.
Baca Juga: Ibu Dirisak Warganet, Ayu Ting Ting Sempat Minta untuk Tutup Instagram
Tak hanya itu, UNFP Asia Pasifik juga mengungkapkan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk para pemimpin agama yang menasihati calon pengantin.
Putri Mahkota Mary dan Rasmus Prehn pun sempat menyaksikan sesi konseling pasangan yang akan menikah.
"Kesetaraan gender yang sungguh-sungguh adalah kunci untuk pernikahan yang berhasil. Sebuah pesan penting yang disampaikan oleh seorang ulama Muslim kepada pasangan yang akan menikah di Yogyakarta," tulis @UNFPAsia.
Di akhir pertemuan, Putri Mahkota Mary berswafoto dengan sejumlah pemuka agama di Yogyakarta yang diwajibkan mendukung kesehatan seksual dan reproduksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
-
PSS Sleman Degradasi, Pemain Timnas Brasil dan Australia Ungkap Kesedihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip