SuaraJogja.id - Warga Padukuhan Kepek I, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul resah. Sejak beberapa hari yang lalu muncul belasan ekor anak ular kobra ke pemukiman mereka. Warga khawatir ular-ular tersebut akan menyerang mereka, terutama anak-anak.
Salah Seorang warga Kepek I, Ervan Bambang, mengungkapkan, kemunculan ular-ular kobra tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak 2016 yang lalu. Mulanya warga menganggap itu wajar sebagai fenomena alam biasa. Namun ternyata kemunculannya setiap tahun terus bertambah dan berulang sampai menjadi musiman.
"Hari Selasa (3/12/2019) kemarin saya juga temukan di kamar mandi. Langsung saya tangkap, masukkan dalam botol dan saya serahkan ke pawang ular," tutur Ervan, Rabu (4/12/2019).
Dukuh Kepek I Soekirno, ketika dikonfirmasi, membenarkan peristiwa tersebut. Selama empat hari terakhir warga berhasil menangkap setidaknya 11 ekor anak ular kobra yang masuk ke pemukiman mereka. Tentu hal ini membuat warga makin khawatir, takut ular-ular tersebut masuk ke kamar tidur mereka.
Soekirno mengakui, anak-anak ular kobra tersebut telah muncul sejak beberapa tahun terakhir. Kemunculannya pun selalu datang di waktu yang sama, yaitu setiap November hingga Desember.
Pada 2016 lalu warga sudah mendapati adanya puluhan ekor anak ular kobra. Namun warga menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang biasa, sehingga tidak sempat menimbulkan keresahan. Pada 2017 yang lalu fenomena munculnya puluhan ekor anakan ular kobra kembali terjadi.
"Kita berhasil menangkap 32 ekor. Tahun 2017 sebanyak 17 ekor,"ungkapnya.
Warga resah karena anakan ular kobra tersebut tidak hanya ditemukan di pekarangan atau halaman rumah mereka, melainkan, sudah banyak warga yang menjumpai anakan ular kobra masuk ke dalam rumah. Warga khawatir ular kobra tersebut akan menyerang ketika mereka sudah terlelap.
Berbagai upaya warga lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Di antaranya mendatangkan pawang ular dari Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Tak hanya itu, warga juga menghubungi paranormal untuk mengusir anakan ular kobra tersebut.
Baca Juga: Komnas HAM: Publik Ingin Penyelesaian HAM Berat Lewat Pengadilan, Bukan KKR
"Kami juga datangkan orang pintar untuk temukan indukannya, tetapi sudah hampir empat tahun belum ketemu induknya," paparnya.
Keresahan warga terhadap kemunculan anakan ular kobra tersebut terus terjadi. Bahkan Soekirno mengungkapkan, ada satu keluarga yang sampai mengungsi dari rumah mereka ke tempat saudara karena khawatir ular akan menyerang mereka.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik