SuaraJogja.id - Memasuki musim penghujan sejumlah kawasan yang disinyalir rawan longsor dalam situasi waspada. Musababnya lantaran sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) di zona rawan tersebut dalam kondisi memprihatinkan.
Dilansir dari jaringan suara.com, yakni harianjogja.com, dari sebanyak 30 peralatan EWS yang terpasang di sejumlah titik rawan longsor sebagian besar sudah tak berfungsi.
"Dari hasil pengecekan di lapangan hanya ada tiga yang masih berfungsi. Sementara 25 unit rusak dan yang lainnya hilang dicuri," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Gunungkidul, Agus Wibowo Arifianto, Selasa (3/12/20119).
Lebih jauh Agus mengungkapkan bahwa sebagian besar alat EWS yang rusak lantaran tak terawat. Beberapa karena aki yang menjadi motor penggerak sirine dan signal EWS tekor.
"Bahkan ada pula yang malah jadi sarang semut. Yang lainnya seperti yang di Desa Girijati, Purwosari itu tertimbun longsor," terangnya.
"Sebetulnya agak susah untuk perbaikan karena kami tidak punya kewenangan karena ini statusnya sudah dihibahkan ke desa-desa yang kemungkinan terdampak longsor. Kami terbentur aturan dan hanya bisa mengimbau agar EWS dicek rutin supaya tetap berfungsi. Kalau perbaikan desa sebetulnya bisa, bisa dialokasikan lewat dana desa," lanjutnya.
Tak hanya itu, Agus menyebut sistem peringatan dini untuk mendeteksi tsunami juga saat ini dalam kondisi rusak. Ia mencatat ada sebanyak delapan EWS tsunami yang dipasang BPBD di sepanjang pantai Selatan, tetapi hampir semua rusak karena terjangan Badai Cempaka pada akhir 2017 lalu.
"Sudah kami laporkan ke BNPB tapi belum ada rencana untuk perbaikan," ujarnya.
Berdasarkan data BPBD setempat berikut titik EWS untuk deteksi longsor di Gunungkidul
Baca Juga: Kedatangan Tamu Negara, Keraton Yogyakarta Tutup Rabu 4 Desember
Satu titik di Desa Giricahyo, Tancep, Kampung, Sampang, Tegalrejo, Putat.
Dua titik di Desa Giritrito, Giripurwo, Sambirejo, Umbulrejo, Patuk, Watugajah, Terbah, Candirejo, Kedungpoh
Tiga titik di Giripurwo dan Kedungpoh
Berita Terkait
-
Kecelakaan Akibat Rem Blong di Gunungkidul, 3 Korban Terbakar dalam Mobil
-
Terhempas Ombak, Nelayan Gunungkidul Hilang Saat Selamatkan Anaknya
-
Tetangga Sering Lihat Terduga Teroris di Gunungkidul Berlatih Lempar Pisau
-
Soal Penangkapan Terduga Teroris di Gunungkidul, Sultan HB X Beri Komentar
-
Pantai Sedahan, Spot Camping Tersembunyi Bertabur Bintang di Gunungkidul
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel