Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 11 Desember 2019 | 20:24 WIB
Sri Sultan Hamengkubuwono X. [Suara.com/Putu Ayu P]

SuaraJogja.id - Kegiatan Selasa Wage yang dipusatkan di kawasan sepanjang Jalan Malioboro mendapat evaluasi dari Gubernur DI. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Salah satu hal yang menjadi sorotannya soal dampak dari kegiatan Selasa Wage terutama terkait sampah yang ditinggalkan. Sultan menyebut bahwa kesadaran orang-orang yang datang ke Malioboro terutama dalam hal kebersihan sangat berbeda-beda.

"Orang dari seluruh daerah datang ke situ, kesadaran buang sampahnya juga berbeda-beda, asal kita punya kewajiban ya bersihkan saja," ucapnya seusai menghadiri pemberian penghargaan Anugerah Prestasi di Gor Amongrogo seperti dilansir dari harianjogja.com, Rabu (11/12/2019).

Sultan menyatakan bahwa banyaknya sampah merupakan konsekuensi dari diberlakukannya kegiatan Selasa Wage di Maliboro. Pemerintah tidak mungkin melarang pengunjung membawa makanan atau minuman sendiri.

Baca Juga: Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor 2020, Pemda DIY Diminta Perhatikan Ini

Ia pun meminta agar siapapun pihak terkait tidak mengeluh soal sampah ini.

"Sampah itu konsekuensi masa ngga boleh bawa apa-apa, ya itu tanggung jawab UPT Malioboro tak usah sambat, kecuali kalau tidak boleh ada kunjungan orang ya bersih," katanya.

Load More