SuaraJogja.id - Pemerintah Daerah DI Yogyakarta mencanangkan kawasan bebas kendaraan bermotor di Jalan Malioboro pada tahun 2020 mendatang. Namun, rencana tersebut kemungkinan besar belum dapat direalisasikan segera lantaran masih ada sejumlah kendala di lapangan.
Beberapa kendala yang dihadapi terutama soal kebutuhan kantong parkir dan akses bagi pelaku usaha yang selama ini menggantungkan hidupnya di kawasan tersebut.
Seperti dilansir dari harianjogja.com, Wakil Ketua Paguyuban Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPAMY), Sodikin mengungkapkan kebijakan Malioboro jadi kawasan semi pedestrian dan bebas kendaraan bermotor bisa saja memutus laju perekonomian di area tersebut.
Hal ini terutama jika kebijakan tersebut tak didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai terutama bagi para pelaku ekonomi yang sejak lama di lokasi Malioboro.
Baca Juga: Disperindag Jogja Temukan 50 Makanan Kedaluwarsa saat Sidak Jelang Nataru
"Ini akan menyulitkan baik pembeli maupun pedagang. Bagi pembeli mereka bakal bingung jika tak ada kantong parkir di sekitar situ. Akhirnya kan cuma bisa muter-muter saja di lokasi situ. Kelihatannya ramai tapi ga ada yang masuk, akhirnya pedagang juga nanti yang ikut repot," terangnya, kemarin.
Ia menyebut beberapa kali uji coba lewat acara Selasa Wage, para pedagang mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. Selain karena tidak ada akses kendaraan pengunjung Selasa Wage bukan pembeli toko.
"Orang Jogja bisa dibilang jarang beli di Malioboro, mending di Jalan Solo lebih mudah bisa parkir di depan toko," ujarnya.
Sodikin pun meyakini kebijakan Malioboro bebas kendaraan bermotor belum bisa diterapkan dalam waktu dekat, setidaknya jika infrastruktur pendukungnya belum disediakan. Yang paling mendesak terutama kantong parkir.
"Setidaknya itu ada enam kantong parkir di sekitar Malioboro yang representatif untuk mengakomodasi toko dan pengunjung. Kami sudah sediakan tempat parkir tapi tidak bisa dipakai kalau akses kendaraan ditutup," jelasnya.
Baca Juga: Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata Liburan ke Jogja, Intip Gaya Mereka
Sementara Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY, Hari Agus Triyono menyebut jika kebijakan Malioboro menjadi semi pedestrian sebetulnya bisa jadi sarana edukasi bagi masyarakat. Kebiasaan yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil bisa dialihkan untuk menggunakan bus Trans Jogja.
Berita Terkait
-
Vanessa Zee Menghidupkan 'Sesuatu di Jogja' dengan Gaya Berbeda
-
Si Dia yang Jasadnya Diinjak-injak Sampai Kiamat di Jogja
-
Operasi Keselamatan 2025 Jogja: Titik Lokasi, Jadwal dan Jenis Pelanggaran
-
Vandalisme 'Adili Jokowi' Bermunculan di Jogja, Polisi Buru Pelaku
-
Lirik Lagu Diva Hani Koyo Jogja Istimewa dan Artinya, Video Covernya Viral
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga