SuaraJogja.id - Gojek mengadakan program Bengkel Belajar Mitra (BBM). Ini merupakan wadah pengembangan keterampilan pertama dan paling komprehensif di industri ride-hailing yang bertujuan agar mitra driver dapat belajar dan mengembangkan diri.
Menggandeng Pawiyatan Abdi Dalem, Gojek menggelar Kelas Pawiyatan Pamong bagi 50 Mitra Driver GoRide dan GoCar yang bertema sosialisasi Keistimewaan Yogyakarta demi meneguhkan jati diri warga DI Yogyakarta yang toleran dan pluralis.
Materi yang disampaikan dalam kelas ini secara garis besarnya adalah pengetahuan tentang sejarah dan keistimewaan Yogyakarta. Kelas Pawiyatan Pamong kali ini dipimpin langsung oleh KPH Yudohadiningrat SH selaku Wakil Kepala Sekolah Pawiyatan Abdi Dalem.
“Dimanapun Gojek beroperasi, kami memiliki semangat untuk melestarikan kearifan lokal. Kelas Pawiyatan Pamong merupakan salah satu wujud upaya Gojek menjaga keistimewaan Yogyakarta sebagai kearifan lokalnya. Diharapkan para mitra Gojek kedepan mampu berperan serta menyampaikan sejarah Yogyakarta kepada tamu atau wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta,” ujar Arum K. Prasodjo, Head Regional Corporate Affairs Gojek Region Jateng DIY dalam siaran pers yang diterima Suara Jogja, Selasa (17/12/2019).
Baca Juga: Syafii Maarif: Jangan Serampangan, Penghapusan UN Beda dengan Gojek
Arum menambahkan, Gojek berencana secara bertahap menggelar beragam kelas belajar Mitra Gojek bersama dengan Pawiyatan di tahun depan.
KPH Yudohadiningrat SHi selaku Wakil Kepala Sekolah Pawiyatan Abdi Dalem menyatakan, “Menjaga keistimewaan Yogyakarta adalah tanggung jawab kita bersama. Kami memberikan apresiasi kepada Gojek yang turut berpartisipasi melestarikan keistimewaan Yogyakarta melalui keterlibatan para Mitra Driver Gojek di kelas Pawiyatan Pamong. Semoga melalui inisiasi ini, semakin banyak masyarakat yang mengikuti kelas dan memperkenalkan keistimewaan Yogyakarta kepada para wisatawan.”
Pawiyatan Dalem telah dilaksanakan sejak tahun 2011 dan diinisiasi oleh Sri Sultan Hamengku Bawono X. Beliau melihat pentingnya pengembangan sumber daya manusia di dalam keraton. Meskipun utamanya ditujukan bagi sumber daya manusia di dalam keraton, Pawiyatan ini juga dapat diikuti oleh pihak luar keraton.
Berita Terkait
-
Ini Bukti Kalau Brongkos Jadi Kuliner Favorit Sri Sultan Hamengkubuwono X
-
Peduli Penderita Kanker, FKKMK UGM Gelar Konser Amal 'Kings of Classic'
-
Kekinian, Museum Sonobudoyo Yogyakarta Punya Cara Unik Pamerkan Koleksi
-
Kebon Ndalem Coffee and Eatery, Tempat Melihat Tugu Jogja dari Ketinggian
-
Cegah Harga Elpiji Subsidi Melebihi HET, Yogyakarta Perketat Pengawasan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Kulon Progo Punya 2 Motif Batik Baru: Gunungan Wayang Jadi Ikon Baru Daerah
-
Duta Pariwisata Baru, Rizky Nur Setyo dan Salma Wibowo Terpilih jadi Dimas Diajeng Kota Jogja 2025
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka