SuaraJogja.id - Harapan EF (32) dan INR (32) untuk meraup pundi-pundi uang dari penjualan obat-obatan terlarang harus pupus. Lantaran Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) mereka saat berencana mengedarkan barang tersebut lewat media sosial.
Wadir Resnarkoba Polda DIY AKBP Bakti Andriyono mengatakan penangkapan dua tersangka dilakukan dengan waktu yang berbeda.
"Jadi kami tangkap pada tanggal 18 Desember atas nama EF di kediamannya di Condongcatur, Sleman. Selanjutnya pada 23 Desember, polisi meringkus tersangka INR di parkiran JNE, Umbulharjo Yogyakarta. Keduanya merupakan pelaku yang menjual jenis narkotika lewat media sosial," kata Bakti saat menggelar jumpa pers di Mapolda DIY pada Kamis (26/12/2019) siang.
Bakti mennjelaskan, dua tersangka tersebut menjual narkotika yang berbeda jenis. Tersangka EF menjual tembakau gorila, sementara INR menjual obat psikotropika dan obat daftar G.
Baca Juga: 4 Kali Ditangkap Kasus Narkoba, Ibra Azhari Dinilai Ayu Azhari Belum Dewasa
"Tembakau gorila yang kami amankan seberat 156,22 gram dari tangan EF. Sejumlah barang bukti berupa handphone dan kantong kemasan juga kami sita. Barang terlarang ini dia beli seharga Rp 3,5 juta," katanya.
Bakti menambahkan, EF kesehariannya adalah driver ojek daring. Menurut dia, selain menjadi tukang ojek, EF kerja sambilan dengan menjual narkotika.
"Dari penuturannya, tersangka melakukan untuk sambilan. Dia biasa menjadi tukang ojek dan juga menjual tembakau gorila. Jadi dia beli lewat online dan dijual lagi melalui media sosial seperti WA (WhatsApp) dan Facebook juga," terang Bakti.
Sementara INR ditangkap lantaran menjual jenis obat-obatan psikotropika dan obat daftar G seperti Alprazolam sebanyak 122 butir, Riklona 49 butir, Dexa 184 butir, Tramadol 184 butir dan Trihexipenidyl (pil koplo) 3144 butir.
"Tersangka INR ini adalah karyawan swasta. Obat terlarang ini dikonsumsi sendiri dan sebagiannya dijual lewat media sosial. Jadi kami juga menemukan barang bukti bahwa obat-obat ini sudah dikemas kecil dan siap diedarkan."
Baca Juga: Tak Punya Uang, Bandar Narkoba Sewa PSK dan Bayar Pakai Sabu
Tersangka INR, kata Bakti, membeli pil koplo sebanyak satu botol seharga Rp 1 juta. Nantinya, pil dikemas sebanyak 10 butir dalam satu kemasan kecil dan dijual dengan harga Rp 30 ribu.
Berita Terkait
-
Tampang Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar saat Kenakan Jersey Tahanan Akibat Pencabulan Anak di Bawah Umur
-
Padepokan Kumbara Digerebek, Konsultan Spiritual di Jaktim Ternyata Pengedar Narkoba
-
Polri Masih Lakukan Pemeriksaan Dugaan Asusila dan Penyalahgunaan Narkotika Terhadap Kapolres Ngada
-
Pemerintah Berhasil Sita 1,2 Ton Narkoba, Adies Kadir: Bukti Implementasi Asta Cita
-
Terancam Hukuman Mati karena Kasus Narkotika, Kata Kemlu soal Nasib Linda Yuliana di Ethiopia
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Jadwal Link Streaming Serie A Italia Pekan Ini 12-15 April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD