Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 26 Desember 2019 | 16:10 WIB
Ani Maidarningsih (51) ibu dari Ayu Selisa sosok yang diduga kerangka yang ditemukan di resapan septik tank di Bangunjiwo, Bantul beberapa waktu lalu. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Kisah penemuan kerangka di Bangunjiwo yang diduga merupakan sosok Ayu Selisa menyisakan sejumlah fakta mengejutkan.

Ibunda Seli yakni Ani Maidarningsih (51) mengungkapkan Seli dan suaminya, Edi, diketahui telah bercerai. Setelah kabar cerai tersebut beredar, Seli sudah tak diketahui keberadaanya hingga akhirnya diketahui menghilang hingga 10 tahun lamanya.

"Jadi pada 2008 itu Seli masih sering bertemu saya dan kakaknya (Ayu Lelisa). Terakhir bertemu itu pada 22 Januari 2008 saat kami berkumpul pada kelahiran cucu kedua saya di Sewon (Bantul). Setelah itu kabarnya tak pernah diketahui," ungkapnya.

Ani juga mengungkapkan cerainya antara Seli dan Edi diketahui lantaran Edi kerap melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Bahkan Ani menuturkan, anaknya sempat mengadu bahwa suaminya pernah menyudut tubuhnya dengan rokok.

Baca Juga: Dalang Muslim di Bantul Ini Pentaskan Yesus yang Bersahabat dengan Hewan

"Sebenarnya dia pernah berbicara dengan saya untuk bercerai. Hanya saja saya menguatkan dia agar tetap bertahan. Saya itu ingin membantu menguatkan rumah tangganya. Namun kejadian ini (penemuan kerangka yang diduga Seli), membuat saya menyesal," kata Ani dengan raut muka pasrah.

Di sisi lain Ani mengungkapkan bahwa Seli sangat dekat dengannya. Anaknya yang hanya menjadi ibu rumah tangga juga kerap mengunjungi keluarga saat masih tinggal di Kepuh, Yogyakarta.

"Saat menikah kami masih tinggal di Kepuh, Yogyakarta. Nah 2013 lalu baru kami pindah ke Badran. Dia itu anak yang dekat dan mudah bergaul dengan saya. Dia (Seli) suka curhat ke saya kalau ada masalah. Berbeda dengan kakaknya (Lelisa)," terang dia.

Ani juga menduga-duga jika penemuan anaknya di dalam septik tank itu karena dibunuh. Hal itu mengingat jika suaminya, Edi Susanto kerap melakukan KDRT.

"Kami menduga ada tindak kekerasan yang dilakukan Edi terhadap anak saya. Saya pikir dia (Seli) dibunuh. Saya juga berpikir jika suaminya melakukan itu dibantu oleh orang. Karena postur tubuh Seli ini berisi dan tinggi, tidak mungkin jika Seli dimasukkan ke dalam septik tank seorang diri," tambah dia.

Baca Juga: Ponpes Kalijaga Bantul Ucapkan Selamat Natal ke Seluruh Umat yang Rayakan

Saat ini pihaknya hanya bisa pasrah dan tak bisa menuntut banyak atas kejadian itu. Meski polisi belum memastikan kerangka adalah orang yang hilang selama 10 tahun, keluarga meyakini dengan barang-barang yang ditemukan saat dilakukan pemeriksaan dan visum luar.

"Sebagai seorang ibu saya sangat terpukul harus kehilangan anak (Seli). Saya mencoba mengikhlaskan tapi kadang rasa sesal dan marah ini muncul. Saya hanya menyerahkan kasus ini ke kepolisian dan kematian anak saya bisa ikut dipertanggungjawabkan dengan keluarga Edi," ungkap dia dengan isak tangis yang pecah.

Saat ini, kerangka yang diduga Seli sudah diminta keluarga. Pihak keluarga pun sudah memakamkan kerangka di TPU Badran. Ani menuturkan pemakaman dilakukan pada Selasa (24/12/2019).

"Kami meminta polisi untuk menyerahkan kerangka kepada keluarga kami. Karena kami sudah yakin itu Seli dengan beberapa barang yang ditunjukka polisi," jelas dia.

Load More