SuaraJogja.id - Menjelang perayaan Tahun Baru 2020, Kepolisian Daerah (Polda) DI. Yogykarta berhasil menyita ratusan minuman keras (miras) berbagai merk serta minuman oplosan yang dijual secara ilegal. Polisi menyita miras di tujuh lokasi berbeda.
Dir Resnarkoba Polda DIY, AKBP Ary Satriyan menerangkan penyitaan sendiri digelar pada program Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) selama 20-27 Desember 2019.
"Untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib saat Natal dan Tahun Baru 2020, program KRYD kami tingkatkan. Selama dua pekan operasi, kami juga menyasar kepada pedagang-pedagang yang menjual miras secara ilegal," kata Ary kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolda DIY, Jumat (27/12/2019).
Ary menuturkan, bahwa sebanyak 414 minuman keras serta 39 kantong minuman oplosan disita saat menggelar operasi tersebut.
"Jadi 414 miras ini dijual ilegal, sementara 39 minuman oplosan sudah dikemas dalam kantong plastik 900 mililiter," ungkapnya.
Jenis miras dan minuman oplosan yang disita Polda DIY sendiri, kata Ary antara lain, ciu, tuak serta minuman oplosan bernama Moke dari NTT.
"Miras berbagai merk disita lantaran tak ada izin yang jelas. Selain itu, banyak juga minuman oplosan yang kami amankan termasuk minuman keras dari NTT bernama Moke," terang dia.
Lebih lanjut, penyitaan dilakukan di tujuh lokasi dari tiga wilayah berbeda di DIY. tiga wilayah tersebut antara lain, Kecamatan Turi, Gondomanan dan Seturan.
"Satu pedagang yang menjual Moke, menjual minuman tersebut di warung angkringan dengan halaman yang luas. Enam pedagang lainnya menjual di warung-warung," tambah dia.
Baca Juga: Polda DIY: 2 Pengedar yang Ditangkap Berencana Jual Narkoba Saat Tahun Baru
Para pedagang, bakal dikenai sanksi tindak pidana ringan (tipiring). Ary menerangkan tujuh pedagang tersebut melanggar Perda nomor 12 tahun 2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol serta Pelarangan Minuman Oplosan.
"Jadi prosesnya masuk tipiring sehingga tak dilakukan penahanan. Pedagang juga terancam hukuman bui enam bulan atau denda paling banyak Rp 50 juta," tambahnya.
Disinggung soal apakah miras akan dimusnahkan atau tidak, Ary mengungkapkan hal itu masih dalam proses di pengadilan.
"Minggu depan hasil sitaan ini kami kirimkan ke pengadilan. Keputusan untuk dimusnahkan menunggu dahulu hasil dari pengadilan," jelas Ary.
Pihaknya menjelaskan operasi masih terus dilakukan. Hal itu mengingat bahwa potensi meningkatnya kejahatan karena miras bisa terjadi di akhir tahun 2019.
"Operasi ini masih kami lakukan. Sehingga sasarannya tak hanya pedagang miras, namun pengedar narkoba menjelang tahun baru 2020 mendatang," ungkap Ary.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
Terkini
-
Radiasi Cesium-137 di Cikande Bisa Bertahan 30 Tahun, Pakar Ingatkan Bahayanya
-
Skema Baru Prabowo: Dana Rp200 T Siap Cair, Kampus Jogja Jadi 'Problem Solver' Industri
-
Bukan Asal Manggung! Ini 7 Spot Resmi Pengamen di Malioboro, Ada Lokasi Tak Terduga
-
Nataru 2025: Pemerintah Gercep Benahi Infrastruktur, AHY Janjikan Libur Aman dan Nyaman!
-
Pasca Tragedi Ponpes Al-Khoziny, AHY Minta Pemda Perketat Pengawasan Bangunan Pesantren