SuaraJogja.id - Peredaran narkoba yang terjadi di Indonesia nampaknya masih sulit ditangani secara optimal. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY hingga saat ini baru mampu mengungkap 40 persen kasus peredaran narkoba di Indonesia, termasuk di DIY.
"Sedangkan 60 persennya lolos belum bisa ditangkap," ujar Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol Triwarno Atmojo disela pemusnahan 426,80 gram barang bukti (barbuk) jenis sabu di Kantor BNNP DIY, Jumat (27/12/2019).
Menurut Triwarno, penangkapan pelaku pengedaran narkoba sejak 2018-2019 sebenarnya jumlahnya cukup besar hingga berton-ton. Namun jumlah itu ternyata juga belum ada setengah dari total peredaran narkoba di Indonesia, termasuk di DIY.
Menurut Triwarno, dimungkinkan peredaran narkoba yang lolos karena DIY hanya jadi kawasan yang dilewati pengedar. Sebab tujuan utama pengedaran narkoba para pelaku justru ke Australia. Disinyalir karena harga jual narkoba yang jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
"Mudah-mudahan saja yang(penjualan narkoba) 60 persen ini jualnya di luar negeri, bukan di Indonesia. Kalau Jogja mudah-mudahan 100 persen tertungkap," tandasnya.
Karenanya BNNP DIY mulai 2020 akan melakukan pemetaan di tiga jaringan besar peredaran narkoba, yakni di DIY, Medan dan Bali. Sebab ketiga kawasan yang memiliki bandara internasional ini sering digunakan pelaku untuk tempat transit maupun peredaran narkoba.
Selain pemetaan, BNNP DIY juga akan mengintensifkan program pencegahan. Diantaranya menggandeng berbagai stakeholder untuk mensosialisasikan bahaya narkoba ke masyarakat.
"Tahun 2020 memang kita targetkan untuk pencegahan dan pemberdayaan masyarakat melalui relawan antinarkoba dan rehabilitasi," ungkapnya.
Sementara terkait pemusnahan barbuk kali ini, sabu disita dari tersangka BW dan HP. Penangkapan dilakukan 14 Desember 2019 lalu pukul 21.00 di rumah kontrakan Nusukan, Banjarsari, Surakarta.
Baca Juga: Wagub DIY Sebut Parkir Sembarangan Salah Satu Biang Kemacetan di Jogja
"Nilainya sekitar Rp 1,5 miliar," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Wagub DIY Sebut Parkir Sembarangan Salah Satu Biang Kemacetan di Jogja
-
Plang Nama Jalan Malioboro Dikerubutin Wisatawan, Warga Jogja Auto Heran
-
Komunitas Astro Jogja Sediakan 7 Teropong untuk Nobar Gerhana Matahari
-
Viral Perempuan Berhijab di Jogja Ucapkan Selamat Natal, Netizen Terharu
-
Sebanyak 27 Warga Binaan Penghuni Lapas Wirogunan Dapat Remisi Natal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik