Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 06 Januari 2020 | 16:08 WIB
Anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta meninjau lokasi longsornya talud di Kampung Serangan RT 5 dan 6 RW 1 Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Senin (6/1/2020). - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Hujan deras dan meningkatnya debit air di Sungai Winongo beberapa waktu terakhir menyebabkan talud yang berada di sekitar permukiman warga RT 5 dan 6 RW 1 Kampung Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogykarta longsor.

Mengantisipasi longsor susulan, sejumlah warga telah menyiapkan empat rit pasir yang berfungsi untuk menahan tanah. Nantinya pasir tersebut bakal dikemas dalam sebuah karung dan diletakkan di sekitar bekas longsoran.

"Longsor sendiri terjadi pada Jumat lalu pukul 23.30 WIB. Memang sebelum longsor kondisi talud sudah retak. Warga sendiri berencana melakukan antisipasi, namun belum kami lakukan talud sudah jebol lebih dulu," kata ketua RW 1 Kampung Serangan Ibnu Hajar pada SuaraJogja.id, Senin (6/1/2020).

Ibnu mengungkapkan, akibat longsoran tersebut, warga bersama BPBD setempat telah menutup bekas longsor dengan terpal. Pihaknya mengungkapkan akan menutup bekas longsoran dengan pasir yang telah disiapkan mandiri.

Baca Juga: Moeldoko: Perairan Natuna Harus Diisi Nelayan Lokal

"Agar tidak terkena guyuran hujan, bekas longsor kami tutup terpal. Warga juga secara mandiri membeli empat rit pasir untuk menahan bekas longsoran. Nantinya akan kami masukkan dalam karung dan menaruh pasir-pasir itu di bawah talud," katanya.

Ia mengungkapkan, antisipasi itu nantinya dilakukan warga dan dibantu beberapa petugas BPBD Yogyakarta.

"Karung pasir sendiri rencananya akan kami pasang hari Minggu, namun karena seharian hujan kami urung lakukan. Kebetulan cuaca hari ini masih baik, sore bakal kami kerjakan," jelasnya.

Panjang talud yang longsor, kata Ibnu, diperkirakan mencapai enam meter. Namun dampaknya bisa meluas 10-15 meter, di mana berpotensi mengenai permukiman warga. Sementara, ketinggian talud berkisar 3,3 meter.

Hingga kini talud yang di atasnya digunakan sebagai akses jalan masyarakat telah ditutup dengan garis polisi. Hal itu sebagai pengamanan agar tak ada korban yang terjatuh ke dalam sungai.

Baca Juga: 5 Fakta Kepribadian Bayi Capricorn, Seperti Bayi Ahok dan Puput

Lokasi juga sudah ditinjau oleh Pemkot Yogyakarta, BPBD Kota Yogyakarta, dan DPRD Kota Yogyakarta.

Load More