SuaraJogja.id - DPRD DIY mendesak Pemkab Sleman memecat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sleman yang diduga menjadi pelaku pencabulan sejumlah siswa SD. Pelaku Supardianto (48) yang merupakan guru di salah satu sekolah di Sleman dinilai merusak citra tenaga pendidik.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, Rabu (08/01/202) mengungkapkan pelaku harus dihukum berat jika terbukti bersalah. Masyarakat diminta mengawal kasus tersebut agar pelaku dipecat dengan tidak hormat.
"Seharusnya guru menjadi sosok pendidik, teladan yg digugu ditiru. Itu perbuatan biadab. Perbuatan ini menodai dan merusak citra guru yang peran dan keberadaannya sangat mulia. Juga berakibat merusak masa depan siswa yang menjadi korban," paparnya.
Menurut Eko, dugaan pencabulan itu membuat keluarga juga harus menanggung beban psikologis yang tidak ringan. Kehormatan dan harga diri anak anak yang dicintainya dirusak gurunya.
Baca Juga: Antisipasi Serangan Ular, Dinkes Sleman Sedia Serum Antibisa di Puskesmas
Kasus ini diharapkan juga jadi momentum Bupati Sleman dan Dinas Pendidikan untuk melakukan pembinaan pada tenaga pendidik. Bupati juga harus melakukan evaluasi atas sistem pembinaan dan pengawasan terhadap ASN.
"Mari kita ajak orang tua untuk secara intensif melakukan pengawalan dan pengawasan pada anak agar tidak menjadi korban," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Supardjianto dicokok polisi setelah dilaporkan sejumlah orang tua karena anaknya jadi korban pencabulan pelaku. Menurut keterangan Polres Sleman, pelaku meraba alat vital para siswa dan mengancam akan memberikan nilai C atau tidak lulus bila melaporkan perbuatan tersebut pada orang lain.
Perbuatan bejat pelaku tidak hanya dilakukan sekali. Kejadian serupa diulangi hingga enam anak melaporkan kejadian tersebut pada orang tuanya. Sontak orang tua melaporkan pelaku ke polisi pada 22 Agustus 2019 lalu.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Pasti Maju ke Pilkada Sleman Lewat PDIP, Begini Kata Harda Kiswaya
Berita Terkait
-
Ditangkap Kasus Pencabulan, Eks Bupati Biak Numfor Papua Ternyata Predator Seks Anak
-
Miris! Bapak di Banjarmasin Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Ketahuan Saat Ibu Curiga Anaknya Tak Kunjung Datang Bulan
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Siapa Nadya Aulia Zulfa? Suaminya Tersandung Kasus Pelecehan Terhadap Anak di Bawah Umur
-
Geram Komisi III DPR RI, Polisi Tangguhkan Guru Cabul di Bandar Lampung dengan Jaminan Sertifikat Tanah
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi