SuaraJogja.id - Longsornya talud sepanjang enam meter di Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta menjadi fokus perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Yogyakarta. Pihaknya bakal mengagendakan untuk audiensi bersama Balai Besar Wilayah Sungai-Sedayu Opak (BBWS-SO) Senin pekan depan.
"Setelah kami lakukan rapat bersama BPBD serta DPUPKP, kami menemukan bahwa penanganan talud termasuk pembangunan tersebut berada di kewenangan Balai Besar (BBWS-SO). Jadi Senin (13/1/2020), kami akan audiensi ke kantor setempat untuk menindaklanjuti perbaikan talud," terang Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Ririk Banuwati saat dikonfirmasi SuaraJogja.id, Rabu (8/1/2020).
Ririk menjelaskan meski masih menunggu hingga pekan depan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPKP) telah mengirim 18 kubik pasir dan 300 karung untuk menahan longsor susulan.
"Artinya pencegahan yang paling utama kami lakukan agar bekas longsoran tak bertambah parah. Dinas terkait sudah mengirimkan sejumlah bantuan untuk warga dan menutup longsoran dengan pasir," kata Ririk.
Baca Juga: Viral Curhat Warganet: Akibat Klitih, Banyak Turis Takut ke Jogja
Ia menambahkan selain longsoran yang disebabkan debit air sungai Winongo yang tinggi, sejumlah lubang yang ada di talud juga mengeluarkan air. Pihaknya memastikan bahwa PDAM telah mengambil tindakan untuk menutup aliran air.
"Kami juga melihat ada air yang muncul dari talud. Setelah kami minta dicek, aliran air tersebut berasal dari pipa PDAM. Kami sudah meminta instansi bersangkutan menutup kebocoran itu," tambahnya.
Ketua RW 1 Kampung Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta, Ibnu Hajar menjelaskan bahwa warga sudah mulai melakukan antisipasi penutupan bekas longsoran.
"Bantuan dari pemerintah kota sudah kami terima, sebanyak 18 rit pasir sudah dikirim dan petugas DPUPKP sudah menutup bekas longsoran. Jadi warga juga dibantu Koramil, Forum Kampung Tangguh Bencana (KTB) Ngampilan serta BPBD sudah melakukan langkah antisipatif. Selanjutnya akan kami lakukan hingga pasir menutupi longsor setinggi permukaan jalan," terang dia.
Dikabarkan sebelumya, talud setinggi 3,3 meter dengan panjang 6 meter di kampung Serengan RT 5 dan 6/RW 01, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta, Jumat (3/1/2020) malam wib, mengalami longsor.
Baca Juga: Klitih di Jalan Gambiran Jogja, Kawanan Remaja Lempari Kayu ke Pemotor
Hal itu diduga lantaran hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut ditambah debit air yang cukup tinggi. Hingga kini ruas talud yang diatasnya digunakan sebagai akses masyarakat telah ditutup garis kepolisian.
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi