SuaraJogja.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta mulai menanggapi longsornya talud sepanjang enam meter di Kampung Serengan RT 5 dan 6/ RW 1, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta.
Mereka meminta BPBD Yogyakarta segera mengambil langkah antisipasi dengan penutupan talud dengan pasir serta memanggil Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPKP) kota Yogyakarta untuk menganggarkan pembangunan talud.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakrta, Ririk Banuwati saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (6/1/2020).
"Atas kejadian ini segera kami ambil langkah antisipatif. Kami akan memanggil baik dari DPUPKP dan BPBD Yogyakarta untuk menyelesaikan masalah ini. Namun yang paling penting dari BPBD kami meminta untuk segera menutup longsoran talud (dengan pasir), agar tak terjadi longsor susulan," kata Ririk.
Ia mengungkapkan penutupan harus segera dilakukan. Pasalnya, potensi pelebaran longsor bisa terjadi jika tak segera dilakukan.
"Artinya upaya agar bekas longsoran tak bertambah parah harus ditutup terlebih dahulu. Sehingga BPBD harus mengamankan terlebih dahulu, bisa menggunakan karung pasir atau barang pengaman lainnya," terang dia.
Ririk melanjutkan, untuk membangun kembali talud, memang dibutuhkan anggaran dan hitungan yang cukup detail. Sehingga pihaknya bakal memanggil beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut
"Pembangunan talud sendiri merupakan ranah DPUPKP. Nantinya dalam waktu dekat kami segera memanggil dan membahas rencana pembangunan talud. BPBD juga bakal kami panggil, untuk anggaran kebencanaan sendiri dari BPBD sudah ada sehingga penutupan sendiri dilakukan BPBD," katanya.
Ketua RW 01 Kampung Serengan, Nagmpilan, Yogyakarta, Ibnu Hajar mengungkapkan sampai saat ini warga telah menutup bekas longsoran dengan terpal. Hal itu untuk melindungi longsoran dari guyuran hujan.
Baca Juga: Viral RM Soto Herbal Sokaraja Jogja, Pemilik Hidup Sendiri Rawat sang Kakak
"Sementara ini warga dibantu BPBD Yogyakarta menutup bekas longsor dengan terpal. Warga juga secara mandiri sudah membeli empat rit pasir yang berfungsi untuk menutup longsor dengan karung. Jika cuaca tidak hujan sore ini [Senin-red] kami akan segera lakukan penutupan," terang Ibnu.
Dikabarkan sebelumya, talud setinggi 3,3 meter dengan panjang 6 meter di kampung Serengan RT 5 dan 6/RW 01, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta, Jumat (3/1/2020) malam wib mengalami longsor.
Hal itu diduga lantaran hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut ditambah debit air yang cukup tinggi. Hingga kini ruas talud yang diatasnya digunakan sebagai akses masyarakat telah ditutup garis kepolisian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki