SuaraJogja.id - Sepuluh puskesmas kini menyediakan serum anti-bisa ular, yang telah didistribusikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman. Upaya ini dilakukan Dinkes Sleman untuk menangani gigitan ular berbisa, yang dalam periode dua bulan ini berkeliaran di permukiman di wilayah Sleman.
"Dari 25 puskesmas yang ada di Sleman, baru 10 puskemas saja yang siap dengan anti-bisa," kata Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Rabu (8/1/2020).
Menurut Joko, seperti diberitakan Antara, 10 puskesmas yang sudah menyediakan anti-bisa merupakan puskesmas dengan fasilitas rawat inap.
"Puskesmas yang sudah siap dengan serum anti-bisa ular baru puskesmas yang ada fasilitas rawat inap," kata dia.
Joko mengatakan, jika pasien yang terkena gigitan ular berobat ke puskesmas tanpa rawat inap, nantinya akan dirujuk ke puskemas dengan fasilitas rawat inap atau ke fasilitas kesehatan (faskes) lain.
Sepuluh puskesmas tersebut adalah Puskesmas Minggir, Godean 1, Seyegan, Mlati 2, Sleman, Tempel, Turi, Ngemplak 1, Kalasan, dan Berbah.
"Jika mendapati kasus gigitan ular, penanganan pertama dapat dilakukan dengan membebat ketat area luka gigitan," ungkap Joko, menambahkan bahwa langkah ini untuk mengantisipasi bisa ular beredar ke seluruh pembuluh darah.
"Karena akan sangat berbahaya bahkan dapat mengakibatkan kematian, apabila racun menjalar hingga bagian otak dan jantung," lanjutnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kampung Satwa Yogyakarta Hanif Kurniawan mengatakan, Oktober hingga Januari memang merupakan musim tetas reptil.
Baca Juga: Rohis SMAN di Sragen Intimidasi Siswi Tak Berhijab, Kirim Teror via WA
"Jadi ini sebenarnya hal yang wajar," katanya.
Kemunculan ular kobra di permukiman ini, menurut Hanif, kemungkinan terjadi karena dulunya sebelum menjadi kawasan perumahan, lokasi tersebut merupakan habitat asli kobra.
"Apalagi kawasan perumahan itu dulunya sawah yang banyak ditumbuhi pepohonan. Jadi memang habitatnya di situ dan ini jadi indikator jika alamnya bagus," jelas Hanif.
Dirinya menyarankan, bila ada kasus gigitan ular, setelah dilakukan penanganan awal, korban harus segera dilarikan ke rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan