SuaraJogja.id - Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, di wilayah pengamatan PGR VII periode 27 Desember 2019 sampai 2 Januari 2020, tercatat ada tujuh kali gempa bumi.
Sebanyak tujuh gempa bumi tersebut terjadi di sejumlah area di Jawa Timur hingga DIY dengan rentang magnitudo 2,8 - 3,9.
Kepala Stasiun Geofisika, BMKG Yogyakarta, Agus Riyanto menjelaskan, data tersebut diperbarui pada Jumat, setiap pekannya.
Dari pengalaman gempa 2006, masyarakat harus mewaspadai potensi gempa bumi, yang muncul dari sesar Opak.
Baca Juga: Sultan Sebut Ada 2 Bencana Hidrometeorologi yang Paling Diwaspadai di DIY
"Potensi kegempaan di kawasan pantai Selatan Jawa memang tinggi. [Potensi] tsunami juga," ungkapnya, kepada SuaraJogja.id, Kamis (9/1/2020).
Sedikitnya ada dua sumber gempa di wilayah Selatan Jawa. Yaitu aktivitas pergerakan dua lempeng besar dunia; Indo-Australia dan Euro Asia, pada daerah subduksi yang terletak 200 kilometer dari pantai selatan Jawa. Lempeng itu membentang dari selatan Sumatera sampai dengan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pergerakannya, lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Euro-Asia. Hanya saja ukurannya berbeda-beda di setiap wilayah.
"Untuk DIY, kedua lempeng saling menyusup dengan ukuran rata-rata 44 milimeter per tahun. Akibat pergerakan itu, jika energi sudah tidak bisa ditahan maka akan dilepaskan. Sehingga menimbulkan tsunami. Seperti kejadian di Pangandaran beberapa waktu lalu," kata dia.
Berdasar analisis, pada titik pertemuan dua lempengan tadi, terdapat potensi gempa megathrust yang terjadi, dengan kekuatan mencapai 8,5 Magnitudo.
Baca Juga: Polda DIY Diminta Kedubes Korsel Setop Pencarian WNA yang Hilang
"Dengan kekuatan gempa sebesar itu, diperkirakan dapat memicu tsunami hingga ketinggian 10 meter. Akan tiba di daratan dalam kurun waktu setengah jam," ungkapnya.
Agus menambahkan, selain aktivitas dua lempengan tadi, potensi megathrust juga disebabkan adanya sesar gempa di Opak, dan beberapa sesar lokal lain di daerah sekitarnya.
Secara teori, keberadaan sesar ini dapat menimbulkan gempa berkekuatan magnitudo 5,5-6 di daratan.
"Kejadian gempa memang belum bisa diprediksi, di negara maju sekalipun. Tapi sudah ada upaya untuk itu. Di DIY juga ada kegiatan prekursor gempa tapi masih sebatas kajian internal," tuturnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Nyawa Taruhannya, Radio Ini Lawan Junta Myanmar dari Bawah Tanah: Kisah Pendiri Federal FM
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Jangan Panik! Ini Kunci Selamat dari Dahsyatnya Gempa Bumi: Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi
-
Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Prediksi Mengerikan di Palung Nankai Bikin Khawatir
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta