SuaraJogja.id - Enam puluh empat warga Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul diduga terpapar bakteri penyebab penyakit antraks. Namun demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul belum akan mengambil sampel darah 64 warga Semanu tersebut. Alasannya, tidak ada keluhan dari mereka setelah terjadi kontak langsung dengan sapi yang mati mendadak.
Kepala Dinkes Gunungkidul dr Dewi Irawaty mengungkapkan, 64 warga Semanu tersebut berasal dari tiga desa, masing-masing Pelem, Ploso, dan Semuluh Kidul. Seluruhnya tidak memiliki keluhan berkaitan dengan kondisi kesehatan.
Namun menurut Dewi, meski tidak ada keluhan terkait kondisi kesehatan, tetapi mereka mengonsumsi daging sapi yang mendadak mati dari Kecamatan Ponjong, Gunungkidul. Dengan demikian, pihaknya tidak ingin mengambil risiko lebih besar dengan tidak melakukan tindakan apa pun.
"Kami tidak ingin mengambil risiko. Begitu tahu dia makan sapi itu, ya kita langsung berikan antibiotik," ujarnya, Selasa (13/1/2020), di Gedung DPRD Gunungkidul.
Baca Juga: Gerai Onitsuka Tiger Hadir di Plaza Indonesia
Sampai saat ini, di luar pemberian antibiotik, pihaknya belum akan melakukan tindakan lain terhadap 64 warga Semanu yang diduga terpapar antraks dalam waktu dekat ini, termasuk mengambil sampel darah. Pihaknya hanya akan mengikuti perkembangan kesehatan dari 64 orang tersebut setelah diberi antibiotik.
Dewi mengatakan, pihaknya masih mampu menghadapi hal tersebut, termasuk dari sisi anggaran. Ia menandaskan, belum perlu mengambil atau menambah anggaran, terutama untuk pemberian antibiotik, bagi warga yang diduga terpapar anthraks tersebut. Sebab, obat antibiotik yang mereka berikan sendiri harganya cukup terjangkau.
"Kita masih ada persediaan yang cukup untuk antibiotik ini," tambahnya.
Terkait dengan warga yang masih dirawat di RSUD Wonosari, Dewi mengaku belum mengetahui perkembangannya karena memang belum menerima laporan. Jika kondisi warga yang diduga terpapar antraks makin memburuk atau bahkan meninggal dunia, maka pihaknya akan segera menerima laporan dari Rumah Sakit.
Untuk saat ini, ia meminta warga lebih waspada ketika berada di dekat kandang ataupun tempat penyembelihan hewan ternak yang mati mendadak. Dirinya tidak melarang warga mendekat ataupun mendatangi kedua lokasi tersebut, melainkan hanya meminta, ketika berkunjung ke kedua tempat tersebut, warga harus mengenakan alat pelindung diri (APD) agar tidak terpapar bakteri.
Baca Juga: Strategi Jitu Menurunkan Berat Badan
"Pakai sepatu boots, sarung tangan dari karet, dan pelindung lainnya. Kalau kita ke sana pun APD-nya lengkap, kayak pakaian astronot itu," ujarnya.
Berita Terkait
-
Harga Pangan Merangkak Naik, Beban Masyarakat Kecil Semakin Berat
-
Apakah Makan Daging Sapi Menyebabkan Darah Tinggi? Jangan Salah, Ini Faktanya!
-
10 Pantangan Setelah Makan Daging Sapi dan Kambing, Jangan Minum Es Teh!
-
Cara Memasak Rendang Daging Sapi Agar Cepat Empuk Metode 5-30-7, Dijamin Anti Alot!
-
Rahasia Terbongkar! Ini Cara Masak Rendang Sapi Biar Empuk Pakai Bumbu Jadi, Dijamin Anti Alot
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini