SuaraJogja.id - Seorang warga Padukuhan Tompak, Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul rupanya menjadi salah satu korban dari bujuk rayu Sinuhun Toto Santosa Hadiningrat, "Raja" Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo, Jawa Tengah.
Ia adalah H Hadi Suroso (74), yang merupakan pensiunan TNI Angkatan Darat (AD). Karena tergiur janji manis Toto, laki-laki yang akrab dipanggil Roso ini bahkan rela menjual sawahnya yang berada di Kecamatan Patuk, Gunungkidul.
Disambangi di rumahnya, yang berada di pinggir jalan Playen-Gading, Rabu (15/1/2020), sosok yang ramah ini menyambut terbuka kedatangan SuaraJogja.id. Ketika ditanya apakah dia kenal Toto Santosa, Roso mengaku kenal.
Ia menceritakan, pada 2016 silam, dirinya didatangi seorang warga dari Wonosari, kecamatan di mana dirinya pernah memimpin Koramil.
Baca Juga: Raja - Ratu Kerajaan Agung Sejagat Titahkan Tiap Pengikut Setor Rp 30 Juta
Warga tersebut bernama Retno, yang terakhir menjabat sebagai sekretaris wilayah Gunungkidul dalam organisasi yang dibentuk oleh Toto Santosa, Gunungkidul Development Committee (Gunungkidul DEC).
Saat itu Retno datang dengan Toto untuk memperkenalkan organisasi sekaligus menunjuk Roso sebagai koordinator atau ketua di wilayah Gunungkidul.
Alasannya, Roso adalah salah seorang tokoh terkenal dan berpengaruh di Gunungkidul, sehingga layak untuk menjadi ketua.
"Saya itu kenal Bu Retno ya saat datang ke sini itu," tutur pensiunan TNI AD yang terakhir berpangkat Kapten ini.
Saat itu Toto memperkenalkan diri koordinator Jogja DEC wilayah Jogja dan Jawa Tengah. Ia menjanjikan bahwa Roso akan mendapatkan dana cukup besar dari luar negeri untuk berbagai kegiatan mereka, termasuk juga memberi kesejahteraan kepada anggota Gununungkidul DEC.
Baca Juga: Keponakan Dipepet Billy Syahputra, Olla Ramlan Kasih Lampu Hijau
Tak hanya itu, Roso juga dijanjikan akan mendapatkan tunjangan sebesar USD 500 per bulannya.
Tunjangan tersebut diberikan kepada seseorang yang menjabat sebagai koordinator atau ketua untuk wilayah kabupaten dalam jumlah berbeda, tergantung tingkatan di kepengurusan.
"Jika di Kelurahan ada koordinator wilayahnya," cerita Roso.
Setelah beberapa kali bertemu, akhirnya Roso bersedia untuk ditunjuk menjadi Ketua Wilayah Gunungkidul.
Roso menjabat koordinator tersebut Selama tiga tahun, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri di akhir 2018 karena semua janji manis Toto tak pernah terealisasi.
Padahal, perjuangan keras telah ia lakukan untuk berjalannya organisasi Gunungkidul. Ia rela merogoh koceknya sendiri untuk biaya operasional karena dari Toto sama sekali tidak pernah mendapatkan susbidi.
Salah satunya adalah ongkos bolak-balik ke Kota Yogyakarta, karena ia bersama-sama anggota yang lain setiap minggunya harus mengadakan rapat di Kota.
"Untuk bensin terus konsumsi njajake [mentraktir] anggota, sudah berapa itu," terang dia.
Sebagai ketua tentu ia harus bertanggung jawab kepada anggotanya. Bahkan ia terpaksa menjual sawahnya di Kecamatan Patuk yang bernilai puluhan juta untuk biaya operasional sekaligus juga iuran yang harus diberikan kepada Toto.
"Iurannya ya ada-lah, tetapi itu rahasia saya sendiri," kenangnya.
Diberitakan sebelumnya, Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Totok Santosa dan Fanni Aminadia, yang viral di media sosial beberapa waktu terakhir, ditangkap aparat Polda Jawa Tengah, Selasa (14/1/2020) malam.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Iskandar F Sutisna membenarkan penahanan itu.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, penangkapan itu didasarkan atas keresahan masyarakat akibat kehadiran keraton di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo itu.
Santosa dan Aminadia dijerat UU Nomor 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana serta pasal 378 KuHP tentang penipuan. Sejumlah barang bukti disita, termasuk dokumen yang diduga dipalsukan pelaku.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai