SuaraJogja.id - Akademisi mendorong lebih banyak pengusaha swasta yang berinvestasi di Indonesia. Akademisi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII), Eko Atmadji, mengatakan, pada 2020, perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh 5 persen dengan inflasi sekitar 3 persen.
"Perekonomian dunia masih muram, karena diwarnai perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat, serta masih belum bersinarnya perekonomian Eropa. Dalam situasi seperti ini, perekonomian Indonesia memerlukan injeksi dari investasi yang besar, agar [prediksi] angka pertumbuhan ekonomi tidak meleset," kata ketua penyelenggara Simposium Business and Economic Outlook Indonesia 2020, bertajuk "Besarnya Kebutuhan Investasi", Kamis (16/1/2020).
Dengan mengandalkan peran swasta di dunia bisnis Indonesia, gerak investasi menjadi lebih luwes dan dinamis karena swasta tidak dihalangi aturan-aturan internal BUMN, alias swasta adalah swasta.
"Efek berlapis dari investasi dapat lebih ditingkatkan, jika pelaku investor tidak hanya BUMN," ujarnya.
Hanya saja, ada beberapa hal yang masih akan menjadi tantangan untuk investasi di Indonesia, mulai dari tumpang tindih aturan, kelembagaan, aturan perpajakan yang tidak business friendly, dan kualitas SDM yang kurang mendukung. Selain itu, masalah pertanahan yang pelik dan kurangnya ketersediaan infrastruktur juga perlu dihadapi.
Dekan FBE UII Jaka Sriyana menyatakan, selain investasi tadi, ada sejumlah langkah yang bisa diambil oleh pemerintah RI untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, misalnya menurunkan suku bunga bank komersial. Pasalnya, saat ini walau suku bunga di bank sentral sudah berada pada posisi di bawah 5 persen, tetapi di bank komersial, faktanya suku bunga masih di atas 5 persen. Langkah lainnya, belanja infrastruktur negara mulai memprioritaskan proyek yang bersifat short term ketimbang long term.
"Long term memang sangat berdampak di pos belanja, tapi kalau short term dampaknya langsung terlihat, kalau long term kan tidak, bahkan proyeknya saja belum tentu sudah jadi kan," paparnya.
Kala ditanya situasi di DIY, Jaka melihat perekonomian dan inflasi DIY cenderung stabil. Namun untuk bisa terus meningkatkan perekonomian, utamanya dari sisi pemerataan ekonomi.
"Kabupaten dan kota di DIY kan punya potensi dan kekuatan masing-masing yang berbeda-beda ya. Misalnya Kulon Progo dengan YIA dan Sleman dengan UMKM serta pendidikannya," kata dia.
Baca Juga: Penasaran, Ratusan Orang Tonton Detik-detik Pembunuhan Hakim Jamaluddin
Sementara itu, terpisah, Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya untuk membuka keran selebar-lebarnya bagi investor yang ingin menanamkan investasinya di wilayah Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, Kabupaten Sleman memiliki banyak potensi untuk bisa dilirik oleh para investor, seperti desa wisata, wisata alam, apartemen, dan sebagainya.
"Kami berupaya investor masuk, digelar karpet merah. Artinya mereka dilayani dengan baik dan tujuan investasi mereka bisa tercapai dan lancar. Investor yang datang otomatis membuka lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran, " ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk mempermudah dan menarik para investor, proses perizinan yang dulunya sedikit rumit dan berbelit, kini sudah mulai dipangkas sebagai upaya memberikan kemudahan bagi investor untuk menanamkan modal.
"Kalau ada yang tumpang tindih akan dipangkas," ungkapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
- 6 Rekomendasi Mobil Keluarga Daihatsu Harga di Bawah Rp 70 Juta, Irit dan Bandel
Pilihan
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
-
4 Rekomendasi HP Gaming RAM 12 GB Memori 512 GB, Harga di Bawah Rp 5 Juta Terbaik Juli 2025
-
BPS Mendadak Batalkan Rilis Jumlah Penduduk Miskin RI Usai Adanya Perbedaan Data Dengan Bank Dunia
Terkini
-
Anggaran Beres, SDM Siap, 2007 SPPG Sudah Beroperasi, Targetkan 82 Juta Penerima Manfaat
-
Fenomena Grup Gay di Yogyakarta, Kapolresta Janji Tindak Tegas
-
Misteri Kematian Diplomat Kemlu: Belanja di GI untuk ke Finlandia, Lalu Ditemukan Tewas Terlakban
-
Keluarga Diplomat Arya Daru Percaya Penuh Polisi & Kemlu, Tapi Minta Satu Hal Ini dari Publik
-
Aksi Nekat di Sleman Berujung Apes, Pencuri Kepergok, Barang Curian Ditinggal