Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 16 Januari 2020 | 21:30 WIB
Sejumlah warga mengecek keadaan talut longsor sepanjang 6 meter di Kampung Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Kamis (16/1/2020). - (Suara.com/Baktora)

SuaraJogja.id - Balai Besar Wilayah Sungai-Serayu Opak (BBWSSO) menyebut sedikitnya 20 persen tanggul yang berada sepanjang Jawa Tengah hingga DIY rusak. Beberapa faktor penyebabnya karena aktivitas penambangan hingga menyebabkan kekuatan tanah lemah.

Hal itu disampaikan Kabid OP BBWSSO, Sahril, saat dikonfirmasi SuaraJogja.id, Kamis (16/1/2020).

"Dari data yang kami hitung ada sekitar 20 persen kerusakan (talud) di Sungai Serayu Opak, dimana yang menjadi kewenangan BBWSSO," kata Sahril.

Ia menuturkan ada beberapa faktor rusaknya tanggul (talud) yang ada di bantaran sungai. Selain karena cuaca, tanggul rusak dialami karena ada penambangan ilegal. Sehingga menyebabkan kekuatan tanah melemah dan terjadi longsor.

Baca Juga: Begini Cara KPU DIY Cegah Anggotanya dari Paparan Korupsi

"Faktor lainnya adalah penambangan (pasir) yang ilegal. Jadi penambangan itu menyebabkan dasar sungai menurun. Karena turun itu, tanggul yang berdiri di dasar sungai ikut turun, sehingga merosot. Nah dari situlah bisa terjadi longsor," katanya.

Lebih lanjut, faktor aktivitas masyarakat yang tinggal di bantaran juga bisa mempengaruhi terjadinya pergerakan tanah.

Sahril menjelaskan bahwa limbah air rumah tangga seharusnya dibuang langsung ke sungai, bukan ke tanah.

"Perlu disampaikan ketika masyarakat membuang air itu tidak langsung ke sungai. Misal ada air bekas mandi langsung dibuang ke tanah. Lebih baik di tampung dahulu nanti dialirkan ke sungai," terangnya.

Pihaknya meminta agar masyarakat ikut menjaga fasilitas tersebut. Karena jika sudah diperbaiki dan masih melakukan hal yang sama, perbaikan tersebut sia-sia.

Baca Juga: Nih Imbauan KPU DIY Buat Kamu yang Mau Ikut Pilkada Lewat Jalur Independen

"Kesadaran ini yang harus dimunculkan bersama. Warga dapat menjaga dan pemerintah ikut mendorong masyarakat untuk bisa menanggulangi longsornya talud karena aktivitas yang salah dan merusak tanah di bantaran sungai, terutama dekat tanggul," ungkap dia.

Load More