SuaraJogja.id - Longsornya talut di Kampung Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta mulai ditanggapi Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO). Hingga kini, talut longsor sepanjang enam meter tersebut masih dalam tahapan inventarisasi untuk penanganan.
"Sejumlah talut rusak [termasuk Kampung Serengan] sudah diinventarisasi. Nantinya kami masukkan dalam perencanaan, pendanaan, dan selanjutnya pelaksanaan," terang Kabid OP BBWS-SO Sahril saat dikonfirmasi SuaraJogja.id, Kamis (16/1/2020).
Meski sudah masuk dalam inventirasasi, Sahril menuturkan, pihaknya masih mengupayakan penanganan segera dilakukan. Pasalnya, wilayah kerja BBWS-SO melingkupi Jawa Tengah hingga DIY.
"Wilayah kerja kami kan berada di Jateng dan DIY, artinya permasalahan [talut] longsor tak hanya di satu lokasi. Ada beberapa juga yang perlu kami tangani. Yang jelas, rusaknya titik talut yang ada di sekitar sungai di Yogyakarta sudah kami inventarisasi dan segera direncanakan untuk perbaikan," terang Sahril.
Disinggung soal kapan perencanaan selesai, dan perbaikan talut longsor segera dilakukan, pihaknya tak menjelaskan secara lebih detail.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Yogyakarta Ririk Banowati menjelaskan, pihaknya telah melakukan audiensi bersama BBWS-SO serta Pemkot Yogyakarta.
"Audiensi bersama pihak BBWS-SO sudah dilakukan. Namun, beberapa hal yang perlu diketahui, talut longsor akan dilihat dahulu kewenangan siapa nantinya. Apakah pihak balai atau Pemkot," jelas Ririk.
Pihaknya menambahkan bahwa dalam menanggulangi longsoran yang bisa saja terjadi lagi di Serangan, Pemkot, baik itu BPBD maupun DPUPKP, melakukan penanganan pertama dengan memasang sejumlah karung pasir.
"Saat ini kami minta agar penanganan segera dilakukan, tapi agar lokasi longsor tak bertambah parah, sejumlah pasir serta karung sudah kami kirim ke lokasi untuk menahan tanah tersebut," jelas dia.
Baca Juga: Alasan AHM Masih Andalkan Mesin 110 cc untuk Pacu Honda Beat 2020
Sebelumya diberitakan, warga RT 5/RW 1 kampung Serengan, Ngampilan, Notoprajan, Yogyakarta dikejutkan dengan longsornya talut hingga menutup akses jalan warga pada Jumat (3/1/2020) malam. Talut setinggi tiga meter tersebut ambrol diduga lantaran curah hujan tinggi dan naiknya debit air di Kali Winongo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya
-
Inja Ngaku Tak Percaya Cetak Dua Gol: Janji Beri yang Terbaik untuk PSS Sleman Lawan Kendal Tornado