SuaraJogja.id - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman,menyebut bahwa kematian sapi milik peternak di Dusun Bolu, Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan karena terjangkit Theilera atau parasit pada darah ternak.
"Jadi Thailera ini bukan virus, tetapi merupakan jenis klasifikasi dari penyakit yang bernama parasit darah," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP3 Kabupaten Sleman Harjanto, Jumat (17/1/2020).
Menurut dia, ada banyak klasifikasi parasit darah yang menyerang hewan ternak, terutama sapi dan salah satunya Theilera.
"Kami juga belum bisa memastikan jika temuan sapi mati beberapa bulan lalu itu karena parasit darah," katanya.
Baca Juga: Banyak SMA di Sleman Diduga Terpapar Paham Radikal, FKPAI: OSIS Jadi Rohis
Ia mengatakan, meskipun Theilera merupakan jenis penyakit yang tergolong lama, namun baru pertama kali ada di wilayah Kabupaten Sleman.
"Theilera baru ada di sana, jadi sapi mati belum tentu dari Theilera. Kami juga belum pernah dapat laporan adanya sapi mati karena Theilera," katanya.
Harjanto mengatakan, belum ada temuan sapi mati karena parasit darah, dari data BP3 Sleman saat ini sudah ada 56 sapi yang terjangkit penyakit parasit darah yang tersebar di Kecamatan Tempel dan Seyegan.
"Dari sampel yang kami terima dari BBVect ada 56 sapi yang terjangkit, ada di Kecamatan Tempel dan Seyegan. Saat ini ada 70 sampel lagi yang kita uji, dan belum keluar hasilnya," katanya.
Ia mengatakan, parasit darah dapat menular antartubuh sapi melalui perantara caplak. Hal ini membuat penyakit satu ini tidak bisa dilihat secara kasat mata dan harus melalui pengambilan sampel darah.
Baca Juga: PSS Sleman Depak Seto Nurdiantoro, #BCSMELAWAN Trending Topic di Twitter
"Penularannya melalui caplak. Caplak beranak dan menular ke yang lain. Karena berdekatan caplaknya berpindah. Tidak ada bukti penyakit parasit darah dari padi rusak atau kotoran tikus," katanya.
Menurut dia, DP3 Sleman saat ini memang tidak mempunyai ketersediaan obat untuk jenis penyakit tersebut, sehingga dinas hanya bisa membantu masyarakat melalui tenaga medis di setiap puskeswan yang ada di setiap wilayah.
"Kalau dinas punya obat, obat nanti gratis. Karena tidak punya, maka kami yang bergerak lewat petugas puskeswan yang ada, nanti mereka juga memberikan resep-resepnya dan peternak yang beli obatnya," katanya.
Ia mengatakan, meski sudah ada 56 sapi yang terjangkit kondisi tersebut tidak terlalu berbahaya. Hanya saja peternak tetap harus melakukan upaya pemberantasan caplak dengan membersihkan kandang secara bersama-sama.
"Selain itu, jika melakukan transaksi jual beli sapi harus waspada jika terdapat penyakit. Karena kandang di Sleman ini kan kebanyakan komunal, jadi bisa dimulai dengan membersihkan kandang secara bersama-sama," katanya.
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
-
Pecah Telur di Kandang Persis Solo, Danilo Alves Berharap Terbukanya Pesta Gol
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Menangi Derby Jateng, Persis Solo Semakin Merana
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony