Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 17 Januari 2020 | 16:10 WIB
Penampakan makam yanh terdapat di rumah Toto Santoso yang mengkalim sebagai raja Keraton Agung Sejagat di Dusun Ngabangan V, Desa Sidoluhur, Kecmatan Godean, Sleman, Jumat (17/1/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Kisah runtuhnya Kerajaan Agung Sejagat rintisan Toto Santoso yang diketahui berkedok penipuan memasuki babak baru. Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, kediaman Toto di Jalan Berjo Pare, Dusun Nagabangan V, Desa Sidoluhur, kecamatan Godean, Kabupaten Sleman menyisakan fakta mencengangkan.

Rumah kontrakan yang ditempati pria yang mengaku sebagai keturunan Raja Majapahit tersebut ditemukan sebuah kuburan jabang bayi. Kuburan tersebut terletak di Selatan rumah milik Toto yang sebelumnya digunakan sebagai usaha angkringan.

"Sekitar 1 bulan lalu ada kegiatan yang dilakukan pak Toto, ibu Fanni bersama para pengikutnya di Selatan rumah. Kejadiannya sekitar 02.00 wib ada lilin menyala, ada kurungan ayam dan juga pengikutnya seperti menyembah sesuatu di sekitar tanaman bunga (dekat dengan pendopo). Keesokan harinya baru saya bertanya kepada ibu Fanni terkait kegiatan yang dilakukan tengah malam itu. Ia menjawab baru saja menguburkan janinnya yang dia akui berusia empat-lima bulan," terang warga Nagabangan, Bejret (47) kepada wartawan, Jumat (17/1/2020).

Ia menerangkan bahwa saat penguburan terdapat banyak orang yang diketahui pengikutnya. Mereka juga menyulut beberapa dupa di lokasi pemakaman.

Baca Juga: Jelang Pengoperasian APILL, Dishub Sleman Pasang Banner di Simpang 5 UNY

"Ada ritual yang mereka lakukan saat penguburan. Sekitar 30 menit ritual selesai, setelah itu pak Toto dan Bu Fanni masih berbincang-bincang di sekitar lokasi tersebut," ungkapnya.

Mengetahui jika perbuatan tersebut tak baik, warga yang rumahnya tepat berada di depan rumah Toto ini menegur dan menegaskan akan memindahkan makam tersebut.

"Itu sudah tak etis, karena lokasi yang mereka gunakan untuk mengubur janin adalah tanah milik pakde saya sehingga saya bertugas menolak. Jadi saya menegur untuk memindahkan. Jika tidak saya memindahkan secara paksa," kata dia.

Disinggung apakah janin tersebut anak dari Toto dan Fanni, Bejret menerangkan bahwa Fanni sendiri yang mengaku jabang bayi tersebut anaknya.

"Memang dia mengakui sendiri bahwa itu anaknya. Tapi kami tidak tahu persis apakah Toto dan Fanni itu sudah menikah atau tidak. Yang jelas sebelum bersama Fanni, Toto ini sudah punya istri," terang dia.

Baca Juga: Temukan Kasus Thailera Pertama Kali di Sleman, DP3 Akui Tak Punya Obatnya

Camat Godean, Sarjono membenarkan bahwa rumah Toto di Godean terdapat makam bayi. Pihaknya menuturkan pada sore sekitar pukul 16.15 wib akan dipindahkan.

Load More