SuaraJogja.id - Kepala PLT Lapas Narkotika Klas II A Yogyakarta, Mahrus Andi mengungkapkan para petugasnya masih kesulitan untuk mendeteksi tamu yang berkunjung dimana terindikasi membawa obat-obatan terlarang.
"Sejauh ini kami terus meningkatkan pengamanan lapas, termasuk penyusupan obat-obatan terlarang. Sudah ada pemeriksaan berlapis, namun masih ada ketebatasan yang berhubungan dengan sarana," terang Mahrus saat ditemui pada acara deklarasi Zona Integritas di Lapas Klas II B Sleman, Selasa (21/1/2020).
Pihaknya membeberkan sarana tersebut adalah pemeriksa tubuh (body scanner). Pasalnya untuk memeriksa badan pengunjung saat memasuki lapas belum tersedia.
"Untuk pemerikasaa barang bawaan kami sudah memiliki X-Ray. Selanjutnya alat pendeteksi bahan yang diduga ada unsur narkoba juga sudah tersedia. Namun alat untuk mendeteksi narkoba di dalam tubuh pengunjung atau tamu (dalam pakaian) yang belum ada," kata dia.
Mahrus menambahkan untuk penyelundupan narkoba di luar tubuh pihaknya masih mampu mengantisipasi apalagi lapas telah memiliki alat yang mumpuni. Namun, ketika sudah diselundupkan di dalam tubuh hal tersebut yang jadi kendala.
"Kalau penyelundupan narkoba dari luar tubuh masih bisa kami antisipasi. Biasanya orang-orang memilih melempar (barang permintaan) ke dalam dari sisi Timur lapas. Namun hal tersebut sudah kami perketat dengan memasang pagar. Memang ada beberapa yang kami temukan baik itu HP dan barang terlarang lain, tapi langsung kami amankan dan diserahkan ke kepolisian," tuturnya.
Mahrus tak menampik bahwa masih ada narapidana yang kedapatan mengedarkan narkoba dari dalam lapas. Sehingga pihaknya terus melakukan pendekatan dan membina secara intensif agar napi menghentikan perbuatannya.
"Masalah ekonomi menjadi faktor mengapa mereka tertangkap mengedarkan narkoba meski telah ditahan di lapas. Mereka juga masih memikirkan keluarganya di luar, maka dari itu pendekatan dan pembinaan mental ini yang kami tekankan agar napi tak berbuat lebih jauh," katanya.
Pembinaan, lanjut Mahrus dilakukan dengan peningkatan life skill bagi narapidana. Hal itu juga upaya untuk mengalihkan pekerjaan mereka yang masih tertangkap bekerja dari dalam lapas.
Baca Juga: Wisata ke Kelenteng Fuk Ling Miau Yogyakarta saat Imlek, Ini 5 Panduannya
"Pengalihannya kami berikan keterampilan lain untuk bertahan hidup tanpa harus mengedarkan (narkoba). Selain itu juga pembinaan spiritual kepada napi terus kami lakukan. Namun yang terpenting adalah dari napi sendiri yang harus berusaha untuk menjauhi hal itu," katanya.
Berita Terkait
-
Hati-hati! Modus Baru Penyelundupan Ekstasi Dicampur dalam Minuman Boba
-
Selundupkan 1.800 Butir Ekstasi di Kotak Kue, Penumpang Lion Air Diciduk
-
Ke Lapas Banceuy, 2 Perempuan Masukkan Beragam Narkoba di Kelamin
-
Tembak Pengedar Narkoba Jaringan Malaysia, Polisi Sita 2 Kg Sabu
-
Perempuan Bertato Terciduk Hendak Selundupkan Sabu ke Rutan Jakpus
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
-
Gegabah Blokir Rekening, Masyarakat Panik: Duit Saya Enggak Bisa Diakses
-
Tak Larang Warga Pasang Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Keren dan Apik!
-
BREAKING NEWS! Duel Persija Jakarta vs Persib Dilarang Pakai JIS, Ini Penyebabnya
-
Riduan Naik Jadi Dirut Bank Mandiri, Intip Rekam Jejaknya
Terkini
-
Borobudur Dipakai Promosi Jogja? Blunder Dinas Pariwisata Bikin Geleng-Geleng Kepala
-
Mulai Agustus 2025: Pelajar Gunungkidul Bisa Cek Kesehatan Gratis! Ini Targetnya
-
APBD Siap Mengalir: Sekolah Rakyat Sleman Gunakan Tanah Kas Desa, Ini Detailnya
-
Bupati Utamakan Kesehatan Warga, Sebagian APBD Perubahan Bantul Dialokasikan untuk Biaya BPJS
-
Soal Pemblokiran Rekening Pasif oleh PPATK, BRI Angkat Bicara