SuaraJogja.id - Hendi Aris Sunandar (15), warga Desa dan Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, yang hanyut di Sungai Progo, Senin (20/1/2020) malam, akhirnya ditemukan pada Rabu (22/1/2020) pagi. Hendi ditemukan di Padukuhan Ngabean, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul sekitar pukul 06.00 WIB dalam keadaan tak bernyawa.
Menurut Kapolsek Pandak AKP Cherly Evi Prayudati, jasad Hendi kali pertama ditemukan oleh warga Ngabean, Anwar (45). Laki-laki ini setiap pagi memang pergi ke pinggir Sungai Progo untuk melihat wadong (jebakan ikan) yang ia pasang.
"Wadong ini ditambatkan di tepian sungai," tuturnya, Rabu.
Ketika hendak mengangkat wadongnya tersebut, Anwar melihat ada sesosok mayat mengapung tersangkut di rerumputan bercampur dengan sampah. Anwar lantas mendekati untuk memastikannya.
Setelah memastikan bahwa yang ia lihat adalah sesosok jasad manusia, Anwar lantas melapor ke Polsek Pandak. Setelah itu, petugas Polsek Pandak meneruskan laporan tersebut ke petugas PMI dan juga Tim SAR.
Selanjutnya, jasad lantas dievakuasi oleh Tim SAR gabungan ke mobil ambulans PMI Bantul untuk dilakukan identifikasi. Setelah diidentifikasi, jasad korban dibawa ke Polsek Pandak karena untuk dipertemukan dengan keluarganya.
Sesampai di Polsek Pandak dan melihat jasad yang ditemukan tim SAR gabungan, keluarga korban memastikan bahwa jasad tersebut memang benar Hendi, yang hilang hanyut di Sungai Progo.
"Jenazah lantas diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan," tambah Cherly.
Humas Basarnas DIY Pipit Eriyanto, mengatakan, lokasi penemuan jasad Hendi berjarak kurang lebih 10 km dari lokasi kejadian. Saat penemuan jasad, kondisi air sungai Progo memang cukup deras menginat kemarin Wilayah magelang dan muntilan diguyur hujan deras dari siang hingga malam hari.
Baca Juga: Sri Mulyani soal Sistem Keuangan dan Kasus Asuransi
"Karena sudah ditemukan maka operasi pencarian kami hentikan,"ujarnya.
Hendi hanyut terbawa arus sungai Progo pada Senin (20/1/2020) malam. Kejadian nahas itu dialami oleh dua orang remaja dan bermula ketika mereka dan dua remaja lainnya pergi mencari ikan di Sungai Progo.
Keempat remaja itu masing-masing Muji Mulyadi (15), warga Dusun Pongangan, Desa dan Kecamatan Sentolo, Kulon Progo; Tian Antoni (15), warga Dusun Blimbing, Desa Sukoreno, Sentolo; Hendi Aris Sunandar (15), warga Dusun Bantar Kulon, Desa Banguncipto, Sentolo; dan Falentinos Yofi Kurniawan (15), warga Dusun Malangan, Sentolo.
Keempatnya pergi ke Sungai Progo untuk mencari ikan pada Senin (20/1/2020) malam dengan cara gogoh, atau cara tradisional mencari ikan tanpa menggunakan kail.
Saat hendak pulang, Hendi dan Falentinos terpeleset masuk ke wilayah yang airnya lebih dalam. Namun, Falentinos berhasil diselamatkan, sedangkan Hendi diduga kelelahan hingga kemudian hanyut terbawa arus.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi