SuaraJogja.id - Apa jadinya jika underpass justru dipakai untuk berenang?
Pemandangan ini bisa dilihat di underpass Kulur yang terletak di dekat Pasar Cikli, Kepanewon, Temon, Kulon Progo.
Terowongan yang dibangun sejak 2012 silam ini tiap kali tiba musim penghujan berubah menjadi layaknya selokan raksasa. Ya, kesalahan konstruksi membuat jalur yang melintas di bawah rel kereta api ini kerap kebanjiran dan berubah laiknya selokan penuh dengan air.
Genangan air bahkan masih bisa dilihat saat musim kemarau tiba jika saluran irigasi dari Kalibawang meluap. Air dari sawah dan sekitarnya juga bisa merembes melewati dinding terowongan.
Baca Juga: DLH Kulon Progo Uji Lab Limbah Batik di Lendah yang Diduga Cemari Sungai
Genangan air itupun kini jadi wisata air baru bagi warga di sekitar lokasi. Tak sedikit anak-anak di sekitar lokasi yang memanfaatkannya untuk bermain air. Ini seperti yang terlihat pada Minggu (19/1/2020) sore.
Seperti dilansir harianjogja.com, Slamet Riyadi, tukang tambal ban yang kini jadi penyewa ban untuk berenang di underpass tersebut mengungkapkan air sudah menggenangi underpass sejak tiga minggu terakhir.
Meski cuaca terik air yang menggenangi underpass tak kunjung surut. Kemampuan pompa air yang kurang prima membuat genangan urung mampu disedot maksimal.
"Air setinggi satu meter saja pompa itu harus nyedot selama satu hari," ungkapnya.
Warga sekitar, Ika (29) menyebut bahwa keberadaan genangan air di underpass Kulur justru jadi wahana wisata air baru nan gratis.
Baca Juga: Posisi Wabup Kosong, DPRD Kulon Progo Targetkan Terisi Sebelum 9 Maret
"Sejak awal tahun kemarin airnya jernih malah bisa untuk tempat wisata di sini," ujarnya.
Kepala Desa Kulur Kapanewon, Adi Nugroho mengungkapkan saat musim hujan berakhir biasanya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kulon Progo akan menyedot air supaya underpass Kulur tetap bisa dilewati warga.
"Ini nanti juga akan disedot kok, ada petugasnya sendiri nunggu musim kemarau tiba," terangnya.
Ia mengimbau agar warga yang menghabiskan waktu di pinggiran underpass untuk tetap berhati-hati, sebab bagaimanapun lokasi tersebut bukan area bermain apalagi untuk wisata.
"Yang penting pesan saya harus hati-hati karena itu bukan areal untuk bermain," tandasnya.
Berita Terkait
-
Terlibat Kecelakaan, Adi Terpaksa Ucapkan Ijab Kabul di Rumah Sakit
-
Mengaku Punya Ilmu Gandakan Uang, Petani Bantul Perdaya Purnawirawan
-
DLH Kulon Progo Uji Lab Limbah Batik di Lendah yang Diduga Cemari Sungai
-
Awak Bus Jogja-Wates Lakukan Aksi Mogok Gegara Seorang Sopir Ugal-ugalan
-
Posisi Wabup Kosong, DPRD Kulon Progo Targetkan Terisi Sebelum 9 Maret
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY