Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 23 Januari 2020 | 11:14 WIB
Gedung BNI 1946 Titik Nol Kilometer Yogyakarta - (SUARA/Eleonora PEW)

SuaraJogja.id - Daftar trending topics di Twitter sempat dihiasi frasa yang mewakili Kota Jogja, yaitu Upah Minimum Kabupaten/Kota alias UMK Jogja, Rabu (22/1/2020) malam.

UMK Jogja ini bahkan bertahan menjadi trending topic lebih dari satu jam. Banyak warganet yang mencuitkan topik tersebut.

Setelah ditelusuri SuaraJogja.id, UMK Jogja banyak diperbincangkan karena bermula dari sebuah acara seminar bertajuk "Bertahan Hidup dengan UMK Jogja".

UMK Jogja jadi trending topic di Twitter, Rabu (22/1/2020). - (trends24.in)

Acara ini akan dilangsungkan di Gejayan, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman pada Rabu (29/1/2020) mendatang.

Baca Juga: 3 PR Besar Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dari Erick Thohir

Terdapat dua narasumber yang akan dihadirkan menurut poster digital yang beredar. Salah satunya adalah kreator sebuah akun media sosial yang sudah lama tenar di kalangan pengguna Twitter dan Instagram

Sementara itu, satu narasumber yang lain yaitu pengagas sebuah komunitas yang fokus pada cara mengelola uang dengan bijak dan pengetahuan tentang investasi keuangan.

Tak ada yang salah dari acara itu. Hanya saja, warganet dibuat bertanya-tanya dengan nominal uang yang dicantumkan di poster, yaitu Rp150 ribu untuk pendaftar awal dan Rp200 ribu untuk yang normal.

Mereka beranggapan bahwa jumlah tersebut terlalu besar untuk dikeluarkan peserta seminar, apalagi seminar itu membicarakan tentang pengelolaan uang.

Warganet pun menilai, dua hal tersebut kontradiktif. Selain itu, menurut mereka, pembicara dalam seminar tidak relevan.

Baca Juga: Nikita Mirzani Tak Gentar Kena Blacklist MNC Group

"Seminar "bertahan hidup" dengan gaji cuilik di Jogja. Diisi oleh orangĀ²-orang yang penghasilannya jauh di atas UMR Jogja. Mbayar sisan. Kok ya enggak bosen-bosen digoblok-goblokin," cuit seorang warganet yang telah mendapat lebih dari lima ribu retweets.

"Mas, cangkemmu [mulutmu] ngomong soal bertahan dengan UMK Jogja, tapi sing ngomong cekelane [yang ngomong pegangannya] MacBook? Terus rumongsomu sing sangune pas-pasan iki kudu mbayar rongatus ewu karo wong sing wis sugih ngono? [Terus menurutmu yang uang sakunya pas-pasan ini harus membayar 200 ribu ke orang yang sudah kaya gitu?]," bunyi cuitan lainnya, yang di-retweet lebih dari dua ribu kali.

Tak hanya itu, sebuah cuitan lain yang menyinggung seminar itu juga di-retweet lebih dari seribu akun. Twit itu berbunyi, "Cara paling efektif untuk bertahan hidup dengan UMK Jogja: Menentukan skala prioritas dengan tidak menghabiskan uang untuk hal- hal yang tidak penting seperti mengeluarkan uang untuk ikut acara ini."

UMK Jogja jadi trending topic di Twitter, Rabu (22/1/2020). - (Twitter)

Kendati demikian, penyelanggara acara tampaknya tak mengambil pusing kritik warganet dan santai menanggapinya.

Diketahui, Upah Minimum Provinsi (UMP) DI Yogyakarta 2020 telah diputuskan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk naik sebesar 8,51%. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY dr Andung Prihadi Santosa, angka ini menjadi yang paling rendah dibanding UMK.

Ia menyebutkan, UMK 2020 di Kota Yogyakarta sebesar Rp2.004.000, Kabupaten Sleman Rp1.846.000, Kabupaten Bantul Rp1.790.500, Kabupaten Kulon Progo Rp1.750.500, dan Kabupaten Gunungkidul Rp1.705.000.

Jumlah tersebut terbilang rendah dan bagi sejumlah orang kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari di Yogyakarta.

Load More