Scroll untuk membaca artikel
Silfa Humairah Utami
Minggu, 26 Januari 2020 | 20:24 WIB
Ilustrasi sapi - (Pixabay/athree23)

Oleh karena itu, tahun ini pihaknya diminta mengajukan formasi petugas dan dokter hewan untuk CPNS. Sebab, seingat dirinya rekruitmen tenaga kesehatan hewan di Gunungkidul terakhir dilakukan 2010 lalu.

Sepanjang hari Sabtu (25/1/2020) kemarin setidaknya ada 3 ekor sapi mati mendadak tanpa diketahui penyebabnya. Salah satunya adalah di kecamatan karangmojo.

Camat Karangmojo, Marwata Hadi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Sapi yang mati tersebut adalah sapi milik Arif warga Desa Ngawis. Sapi tersebut adalah salah satu dari 4 sapi yang dipelihara oleh Arif.

"Jenisnya sapi metal yang berusia 2 tahun. Sudah ada yang menawar Rp 33 juta,"ujarnya ketika dikonfirmasi.

Baca Juga: Diduga Dimangsa Harimau, Sapi Warga Agam Ditemukan Mati Penuh Luka

Sapi tersebut sudah jatuh sakit pada 22 Januari 2020 lalu dan 23 Januari telah diobati oleh dokter hewan. Namun suhunya tetap tinggi dan kesehatannya terus menurun.

Sabtu pagi ketika pemiliknya hendak memberi makan sapi tersebut, ternyata sudah mati. Petugas yang menanganinya sempat kewalahan untuk mengevakuasi sapi karena ukurannya yang cukup besar.

"Untuk menguburnya perlu alat berat,"ungkapnya.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Puluhan Sapi di Sleman Diduga Terjangkit Virus Theileria, Ada yang Mati

Load More