SuaraJogja.id - Setelah digegerkan kasus antraks, pedagang daging di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul mengeluhkan anjloknya permintaan daging sapi dan kambing.
Seornag pedagang daging kambing di pasar itu, Rubiyanti, mengatakan bahwa permintaan daging kambing anjlok selama seminggu terakhir.
"Biasanya dalam satu minggu, saya bisa menyembelih lima hingga enam ekor kambing, tapi sejak kasus antraks ramai menjadi perbincangan masyarakat, permintaan turun drastis. Seminggu ini saya hanya menyembelih satu ekor," kata Rubiyanti di Gunungkidul, Rabu (22/1/2020), dikutip dari Antara.
Kendati demikian, ia mengatakan, harga daging kambing tidak berubah, yakni Rp120 ribu per kilogram untuk kualitas premium. Daging itu biasanya dibeli pedagang sate dan pengusaha rumah makan.
Baca Juga: Seru, Ini Video Gol-gol Duel Lalenok United Vs PSM Makassar
Rubiyanti pun menjamin, kualitas daging kambing yang dijualnya bagus dan terjaga karena disembelih keluarganya sendiri.
"Kambing yang disembelih sehat, dan kualitas daging kambing juga bagus," ujar Rubiyanti.
Kondisi serupa dialami pedagang daging sapi Pasar Argosari, salah satunya Waginem. Sebelum ada kasus antraks, dalam sehari ia bisa menjual lebih dari 25 kilogram, tetapi sekarang tak lebih dari lima kilogram.
Waginem bersama empat orang pedagang lainnya mengaku menyembelih sapi sehat. Nantinya daging dibagi dan dijual ke pedagang yang lain.
Saat ini harga daging sapi Rp125 ribu sampai Rp130 ribu per kilogram, dan Waginem menjamin kesehatan daging yang dijualnya.
Baca Juga: Top 5 Olahraga: Garcia Akan Pukul KO McGregor, Deretan Mantan Pacar Rossi
"Kasus antraks ini memang sangat berdampak pada pedagang daging sapi atau kambing. Kami hanya bisa pasrah," ujar dia.
Berita Terkait
-
Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi, Novel Fantasi dengan Petualangan Epik
-
Harga Pangan Merangkak Naik, Beban Masyarakat Kecil Semakin Berat
-
Sate Pak Jede, Sate Klathak Khas Jejeran Paling Enak di Jakarta
-
Apakah Makan Daging Sapi Menyebabkan Darah Tinggi? Jangan Salah, Ini Faktanya!
-
Mitos atau Fakta: Makan Daging Kambing Bikin Darah Tinggi?
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
-
Endah Subekti Menangi Pilkada, Tambah Jajaran Pemimpin Perempuan di Gunungkidul
-
Cermati Dominasi KIM Plus di Pilkada 2024, Sudirman Said: Konsekuensi Pilpres Kemarin