Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 27 Januari 2020 | 20:10 WIB
Seorang petugas medis di Zhongnan Hospital of Wuhan University, Wuhan, China, Jumat (24/1), menangani pasien yang terduga terkena virus corona. (ANTARA/HO-Xinhua/Xiongqi/mii)

SuaraJogja.id - Kabar yang menyebut adanya virus Corona Wuhan di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta kembali beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp.

Pesan tersebut mengatasnamakan Kepala Bagian Operasional RSUP Dr Sarjito dan menyatakan ada dua perawat terjangkit virus yang muncul dari Wuhan, China.

Tak hanya itu, di pesan berantai tersebut, pengemudi taksi daring dan konvensional bahkan diimbau untuk memakai masker saat menjemput penumpang dari RSUP Dr Sardjito.

Dalam pesan itu tertulis, "Pak tolong diinformasikan kepada teman2 taxol maupun konven....bila jemput pnumpang di sarjito diharuskan memakai masker..sehubungan dengan penyebaran virus seperti Wuhan dari China...pagi ini sudah ada 2 perawat yg tertular...terima kasih."

Baca Juga: Kasatpol PP DKI Akui PSK di Kawasan Rawa Bebek Sudah Lama Ada

Penjelasan

Informasi ini kemudian mendapat klarifikasi dari Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Sardjito Banu Hermawan.

Banu membantah bahwa wabah yang diduga berasal dari kelelawar itu telah menyebar di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Kesehatan, Yogyakarta tersebut.

"Tidak benar [informasi itu], hoaks itu," ujar Ban, dihubungi ANTARA, Minggu (26/1/2020).

Ia menambahkan, petugas medis di RSUP Dr Sardjito tidak ada yang tertular virus Corona, yang diketahui memicu penyakit dengan gejala demam hingga sakit pernapasan akut.

Baca Juga: Komisi VII DPR Kritik Rencana Pemerintah Cabut Subsidi Gas Melon

Kendati demikian, Banu menyatakan, RSUP Dr Sardjito telah mengantisipasi jika terdapat pasien yang terjangkit virus Corona.

Lebih dari 200 petugas telah disiapkan utnuk menangani penyakit-penyakit khusus dan virus berbahaya di rumah sakit yang didirikan pada 1982 tersebut.

Bahkan, seluruh karyawan, petugas medis, hingga direksi rumah sakit itu telah mengikuti pelatihan dan simulasi kondisi gawat darurat pada pertengahan Januari 2020.

Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, Rabu (22/1/2020), pesan berantai yang merupakan hoaks ini telah dibantah kebenarannya oleh Banu.

"Pertama, dalam pesan itu, Kabag Ops terlihat dari foto, berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan Kabag Ops kami, seorang perempuan," kata dia, kepada wartawan, di ruang Webinar RSUP Dr Sardjito, Rabu.

Kedua, Banu mengatakan, seluruh perawat yang bertugas di RSUP Dr Sardjito dalam kondisi siap siaga dan tidak ada yang tertular penyakit pasien.

Selain itu, tak ada pasien terindikasi terjangkit virus Corona atau Mers CoV yang sedang dirawat di RS tersebut. Kalaupun ada, maka akan ditangani khusus laiknya pasien infeksius dan berada di ruang isolasi, yang dikenakan 'tekanan negatif' supaya virus atau bibit penyakit yang bersangkutan tak menyebar.

"Tidak usah takut ke Sardjito. Mungkin efek kami sempat melakukan simulasi penanganan pasien Mers CoV beberapa waktu lalu, jadi warga mengira kami sedang merawat pasien dengan penyakit itu di sini. Makanya muncul informasi tidak jelas," ucapnya.

Kesimpulan

Tak benar bahwa virus Corona Wuhan telah menjangkiti RSUP Dr Sardjito dan menyerang dua perawat di sana.

Dengan begitu, pesan berantai yang menyebar melalui WhatsApp dengan mencatut RSUP Dr Sardjito itu dipastikan hoaks alias berita bohong.

Load More