SuaraJogja.id - Program Kementrian Sosial yang membangun hunian tetap (Huntap) bagi warga miskin yang menjadi gelandangan dan pengemis di Padukuhan Dugo, Desa Nglanggeran Kecamatan Patuk Gunungkidul tak berjalan mulus. Puluhan unit rumah yang dibangun kini sepi penghuni hingga meninggalkan persoalan.
Dari 40 unit rumah yang dibangun, kini hanya 13 kepala keluarga yang tinggal menetap sedangkan 8 KK lainnya berstatus bukan penghuni tetap. Sisanya 19 rumah saat ini dibiarkan kosong terbengkalai tanpa ada penghuni.
Yang membuat miris, sejak 3 bulan yang lalu, para penghuni diminta untuk mengosongkan rumah yang diresmikan oleh Menteri Sosial RI era Khofifah Indar Parawansa tersebut. Warga bahkan sudah menerima Surat Peringatan (SP) yang ketiga dari Dinas Sosial DIY sebagai kepanjangan tangan Kementrian Sosial.
Mujinah, salah seorang penghuni hunian tetap tersebut mengaku enggan untuk dimint mengosongkan rumah. Pasalnya, warga yang tinggal di rumah nomor 21 itu merasa telah memiliki hunian tetap tersebut secara resmi. Terlebih selama ini warga hunian tetap merasa sudah mendapat janji dari pihak Keraton yang memberi surat kekancingan karena lahan tersebut merupakan Sultan Ground.
Baca Juga: Lagi, Seorang Warga Gunungkidul Positif Antraks
"Kami juga sudah patungan untuk biaya penyambungan listrik, untuk air kami harus berjalan sekitar 2 kilometer,"tutur warga asli Godean saat menyambut kunjungan Komisi D DPRD DIY, Selasa (28/1/2020).
Lebih jauh ia menerangkan bahwa pemberian hunia tetap tersebut untuk mereka yang masuk dalam kategori gelandangan dan pengemis. Awalnya tak hanya bantuan bangunan semata, melainkan juga beserta fasilitasnya seperti listrik maupun air bersih. Namun kenyataannya saat ini sama sekali belum terealisasi janji dari pemerintah.
Tak hanya itu, warga di huntap tersebut juga dijanjikan akan mendapatkan bantuan jatah hidup (Jadup) selama tiga tahun. Namun janji tersebut sama sekali belum terealisasi, justru mereka diperintahkan untuk angkat kaki meninggalkan kawasan tersebut.
"Pemerintah ini bagaimana, wong awalnya kita diminta ke sini kok malah disuruh pindah,"keluhnya.
Ia sendiri enggan diminta mengosongkan rumah tersebut untuk direlokasi ke Tergalrejo Kota Yogyakarta. Sebab, ia berpegang teguh jika program Kementrian Sosial tersebut secara spesifik menyebut lokasinya di Padukuhan Doga, Desa Nglanggeran tersebut.
Baca Juga: Gunungkidul Kewalahan Tangani Sapi Mati Mendadak
Namun, Mujinah menyayangkan adanya surat peringatan dari Dinas Sosial DIY hingga 3 kali. Bunyi SP tersebut, warga diminta mengosongkan huntap dan pindah ke kompleks Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (Balai RSBKL) di Kota Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Firdaus Oiwobo Kasih Rumah Gratis ke Ibu-ibu, Diduga di Perumahan Terbengkalai?
-
Gurita Bisnis Jennifer Ipel, Santai Biarkan Rumah Mewah Terbengkalai bak di Tengah Hutan
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai