SuaraJogja.id - Tahun ini, rentang waktu selama Januari sampai April diprediksi menjadi puncak serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadainya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul Sumitro mengatakan, ancaman DBD meningkat seiring datangnya puncak musim hujan, sehingga potensi serangan penyakit ini patut diwaspadai.
Berdasarkan penjelasan Sumitro, pengalaman di tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa masa paling rawan DBD terjadi pada Januari sampai April karena jumlah serangannya meningkat.
Ia mencontohkan, di empat bulan awal tahun lalu terjadi kenaikan jumlah warga yang terserang DBD, yang mencapai 262 orang. Setelah itu terjadi penurunan, dan ancaman kembali naik di akhir tahun.
Baca Juga: Marcell Darwin Akui Setelah Nikah Rezekinya Tambah Lancar
"Ini mengikuti siklus musim hujan, sehingga ancaman penyakit ini harus terus diwaspadai. Total di tahun lalu ada 576 yang terserang DBD," katanya, Kamis (30/1/2020), dikutip dari HarianJogja.com.
Hingga saat ini, kata dia, sudah ada 50 warga yang terserang DBD. Kendati demikian, untuk satu korban meninggal dunia, Sumitro belum bisa memastikan apakah itu karena DBD atau penyakit lain.
"Untuk yang meninggal dunia belum dikonfirmasi karena masih dalam audit kematian. Yang jelas, ancaman penyakit ini harus diwaspadai," ujar Sumitro.
Dia menambahkan, pencegahan DBD bisa dilakukan dengan beberapa cara. Di samping menerapkan pola hidup bersih dan sehat, perlu juga dilakukan program 3M -- mengubur, menguras, dan menutup tempat-tempat yang berisiko jadi lokasi perkembangbiakan nyamuk.
"Pemberantasan sarang nyamuk terus digalakkan," tegas Sumitro.
Baca Juga: Salam Perpisahan untuk PSM Makassar, Marc Klok: Ini yang Terbaik buat Saya
Senada, Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menerangkan, upaya pencegahan serangan tidak hanya menjadi tanggung jawab dari petugas kesehatan. Masyarakat diimbau untuk ikut berpartisipasi, sehingga pencegahan DBD dapat dimaksimalkan.
"Semua pihak harus ikut aktif. Salah satunya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Kulon Progo Punya 2 Motif Batik Baru: Gunungan Wayang Jadi Ikon Baru Daerah
-
Duta Pariwisata Baru, Rizky Nur Setyo dan Salma Wibowo Terpilih jadi Dimas Diajeng Kota Jogja 2025
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka